"Karena menurut aku, nih. Kalau aku nggak berani cerita, sampai ke sini diem, orang kayak bapak tiri aku, dia kan bebas bersyarat, dia masih berkeliaran di luar sana dan kita nggak tahu korbannya siapa lagi, siapa tahu masih ada."
"Ya, amit-amit, mungkin masih ada korbannya selain aku, tapi nggak berani ngomong karena dia nggak dihukum sesuai hukum yang berlaku, kan? Jadi orang-orang kaya gitu kan, kita malah membuka peluang kita untuk mereka. Jadi macem-macem," tutur gadis 20 tahun ini.
Asa juga mengajak para korban lain untuk berani berbicara demi mendapat keadilan mereka dan mencegah kasus-kasus yang sama terjadi lagi.
"Ya aku pengen kita yang jadi korban, kita yang harus stand up!" pungkasnya.
(*)