Find Us On Social Media :

Sigap Hadapi Virus Corona, Departemen Keamanan Beberkan Cara Jitu Persiapkan Diri Bertahan di Tengah Wabah, Ternyata Hanya 3 Barang Sepele Ini yang Harus Disiapkan, Apa Saja?

By None, Rabu, 18 Maret 2020 | 18:30 WIB

Pusat perbelanjaan Grand Lucky di kawasan SCBD, Jakarta Selatan dipenuhi warga yang ingin membeli kebutuhan pokok pasca informasi dua orang WNI positif terinfeksi virus corona. Foto di lokasi Senin (1/3/2020)

Selain itu, American Red Cross merekomendasikan agar kita memiliki peralatan P3K di rumah untuk mengobati cedera umum, termasuk luka, goresan, bengkak, keseleo, tegang, dan banyak lagi.

"Saat ini, orang-orang melakukan hal-hal yang sangat konyol," kata Regina Phelps, perencana pandemi dan pakar manajemen krisis kepada CNBC Make It.

Baca Juga: Bak Superhero, Dokter 80 Tahun Ini Rela Berkorban Nyawa Demi Maju Melawan Wabah Virus Corona, Kondisinya Kini Justru Menyayat Hati: Tolong Doakan Dia!

Selama dua dekade sebagai perencana mengatasi pandemi, Phelps mempelajari bahwa saat ini orang ataupun perusahaan tidak membuat rencana kebutuhan, "respon alami" mereka yaitu membeli barang yang tidak diperlukan dan akhirnya tidak dipakai.

Itu bisa mengeluarkan banyak biaya yang sebenarnya tidak perlu.

Phelps, pendiri Emergency Management and Safety Solutions di San Francisco, mengatakan banyak orang sering membuang uang mereka untuk membeli beberapa barang ini:

1. Makanan yang tidak biasa kita konsumsi

Menurut Phelps, banyak orang tanpa rencana atau daftar belanjaan memasukkan makanan yang biasanya justru tidak mereka konsumsi ke dalam troli, agar merasa lebih aman.

Baca Juga: Pernikahannya Terkuak Usai Digugat Cerai, Bobby Michael Reza Mengaku Nikahi Jennifer Dunn Tanpa Logika Hingga Bongkar Tudingan Sang Istri yang Tak Sesuai Fakta: Ikhas Aja!

"Saya tinggal di negara gempa sekarang dan saya akan melihat persediaan gempa bumi orang-orang dan berkata, 'apa kamu benar-benar suka sup daging sapi kalengan?'" Dan sebagian besar orang akan berkata "tidak," kata Phelps.

"Belilah makanan yang benar-benar akan dimakan. Bukan barang yang hanya karena ada di sana dan kita berpikir, 'mungkin ini akan baik.' Yang kita perlukan hanyalah memiliki kebutuhan dasar," imbuhnya.