Sebelumnya pada pertengahan Maret, penguasa Monaco, Pangeran Albert II, diumumkan juga positif menderita Covid-19.
Total, Inggris melaporkan 8.077 infeksi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut, dengan 422 di antaranya meninggal dunia.
Pada Senin (23/3/2020), Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan sikap tegas untuk mencegah jatuh korban yang lebih banyak.
Dalam pernyataan yang disiarkan dari Downing Street 10 di London, Johnson meminta kepada publik agar tidak keluar rumah.
Melansir media Inggris yang dikutip AFP, Pangeran Charles sempat bertemu dengan penguasa MOncao, Pangeran Albert II pada 10 Maret.
Sembilan hari kemudian, Pangeran Albter dinyatakan positif Covid-19.
Masih melansir dari Kompas.com, dua hari kemduain, Pangeran Charles bertemu dengan ibunya, Ratu Elizabeth II dalam peringatan penobatan di Istana Buckingham (12/3/2020).
Setelah itu pada malam harinya, ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry itu menghadiri jamuan makan malam di Mansion House, London.
Merespons pemberitaan itu, Buckingham langsung mengeluarkan pernyataan yang isinya pemimpin monarki berusia 93 tahun itu berada dalam kondisi baik.
"Yang Mulia Ratu berada dalam kondisi sehat. Ratu terakhir kali bertemu Prince of Wales pada 12 Maret, dan mengikuti segala anjuran," ujar istana.
Buckingham tidak memberikan rincian apakah Ratu Elizabeth II sudah mendapatkan pemeriksaan virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan itu.
Saat ini, dirinya bersama dengan sang suami, Pangeran Philip yang berumur 98 tahun, tengah beristirahat di Kastil Windsor sejak 19 Maret. (*)