GridPop.ID - Baru-baru ini kejadian viral di tengah-tengah pandemi virus corona.
Seorang pria yang membagikan beras dan uang dengan mengendarai mobil mewah di Solo, Jawa Tengah.
Kegiatannya membagikan beras dan uang tersebut terekam kamera dan langsung menjadi viral di media sosial.
Video berdurasi 5 menit 18 detik itu diunggah oleh pemilik akun Facebook Hermawan Yulianto.
"mobil kuningnya bikin pengen, tapi kelakuannya bikin iri...
#alhamdulillah #happy," tulis akun tersebut dalam unggahannya.
Video tersebut menunjukkan seorang pria yang turun dari sedan mewah lalu membagi-bagikan sembako dan uang tunai kepada warga di pinggir jalan.
Video sosok pria membantu warga kurang mampu saat virus Corona melanda itu beredar viral di media sosial (medsos).
Para netizen pun mengungkapkan kekaguman dan berharap aksi ini ditiru para pengusaha lain.
Melansir TribunJateng.com, pria dalam rekaman video yang diketahui adalah Hasan Mulachela tersebut membagikan beras dan uang di sejumlah jalan di Solo.
Hasan Mulachela merupakan mantan anggota DPRD Solo.
Dia merupakan seorang habib dan juga pengusaha.
Ia mengendarai sedan mewah Honda Civic Coupe berwarna kuning.
Hasan mengenakan baju batik coklat, masker, dan peci putih.
Dia mengendarai mobil sendirian, dikawal dengan mobil lain oleh beberapa rekannya.
Setelah menepi dan memarkir mobil, Hasan membuka bagasi belakang yang ternyata berisi beras kemasan 5 kilogram.
Kemudian tampak ia menghampiri tukang becak yang sedang mangkal dan memberikan beras serta uang Rp 100 ribu.
"Saget bantu keluarga nggih, niki nggo tambahan tumbas minyak, lauk (Bisa bantu keluarga ya, ini buat tambahan beli minya, lauk)," ucap Hasan.
Dengan dibantu beberapa rekannya, Hasan terus membagikan beras dan uang.
"Niki tambahan nggo tuku minyak, kecap (Ini tambahan untuk membeli minyak, kecap)," ujarnya sembari memberikan lembaran uang.
Tak hanya tukang becak, masyarakat kecil yang berada di tempat itu pun tak luput dari bantuan Hasan.
Bahkan warga dan pengguna jalan sempat mengerumuni Hasan dan mobilnya untuk mendapatkan bantuan.
Hal tersebut sempat membuat kemacetan di jalan.
Hasan pun memerintahkan mereka untuk antre dan pindah ke pinggir jalan supaya tidak membuat kemacetan.
"Ra sido (Tidak jadi). Pindah ke situ (pinggir jalan) dulu, jangan di jalanan," ucap pria berbaju batik dan berpeci putih itu.
Tak lupa, ia meminta warga untuk tidak saling berdekatan dan menerapkan social distancing saat wabah virus Corona melanda.
"Beras sama uang seratus ribu (yang diberi), ya alhamdulilah, buat tambah pas pekerjaan sepi, sudah seminggu lebih," ucap seorang tukang becak.
Hasan mengaku awal mulanya melakukan kegiatan sosial ini bermula ketika ia melakukan social distancing.
Ia tidak bisa beraktivitas seperti biasa, sehingga membangkitkan rasa prihatinnya kepada masyarakat.
"Saya merasa prihatin akhirnya timbul keinginan saya untuk berbagi.
Saya merasa mampu, sebagian harta saya harus saya berikan kepada mereka.
Saya kasihan mereka, mereka susah, mengayuh becak, untuk memberikan makanan kepada keluarganya.
Tapi mereka tidak dapat apa-apa selama ini karena Covid-19," ucap Hasan sembari menahan isak tangis.
Setiap hari, Hasan membagikan 500 kg beras dalam kemasan 5 kilogram kepada masyarakat tidak mampu.
Dia berharap sesama pengusaha atau orang mampu lain mau ikut membantu dan meringankan beban orang kecil selama wabah Covid-19 ini.
"Saya mohon teman-teman pengusaha yang mampu tolong bantulah mereka.
Bantulah pemerintah, supaya tidak terjadi apa-apa.
Kasihan mereka. Hanya itu saya, dan Insyaallah selama Covid ini masih ada di Indonesia saya akan memberikan bantuan kepada mereka."
"Saya tidak mengundang mereka, saya menjemput, saya mendatangi mereka.
Walaupun jumlahnya kecil, hanya lima kilogram dan uang seratus ribu, tapi mudah-mudahan bisa membuat keringanan dan membuat mereka punya harapan.
Supaya bisa mengajari teman-teman yang lain," lanjut Hasan.
Sembari terisak, ia terus mengajak rekan-rekan dari kalangan berada untuk terus berbagi kepada sesama.
"Kita songsong, ini warga negara kita, ini rakyat kita, ini bangsa kita. Jangan sampai mereka susah, jangan sampai mati hanya karena wabah ini," pungkasnya.
(*)