GridPop.ID - Saat ini seluruh dunia tengah berjuang melawan virus corona.
Virus yang menyebar dengan cepat ini telah menyerang hampir seluruh negara di dunia.
Bahkan beberapa dunia memilih untuk melakukan kebijakn lockdown.
Salah satunya adalah negara Amerika Serikat.
Namun ada berita mengejutkan terkait kebiakan lockdown yang dilakukan Amerika Serikat.
Seorang pria bernama Peter Jones diketahui membawa virus corona ketika pulang dari belanja di swalayan. Putranya yang masih bayi bernama Devon, tertular.
Melalui akun Twitternya, pria ini mengungkapkan penyesalannya, "Kami sedang dalam masa isolasi selama tiga minggu setelah saya membawa pulang virus corona dari kunjungan singkat ke Tesco."
Jones menyesal karena telah melanggar peraturan lockdown yang ketat di AS.
Akibatnya, putra Jones tertular virus corona dan harus dirawat di rumah sakit.
Pada pernyataan berikutnya, Jones mengatakan bahwa “Tiga orang dari kami telah pulih dengan cepat, (ada satu anggota keluarga kami yang berumur) 1 tahun (ternyata) kurang beruntung,” tulisnya.
“ Bayi laki-laki saya di rumah sakit malam ini, dalam masa penyembuhan dari infeksi virus corona."
Jones mengatakan dia memublikasikan mimpi buruk keluarganya untuk menyoroti bagaimana aktivitas sekadar keluar sebentar dari lockdown dapat memiliki konsekuensi yang buruk.
Pesannya menggemakan menjadi sebuah berita di AS, melalui koordinator satuan tugas virus corona Gedung Putih, Dr. Deborah Birx.
Birx mengatakan kepada orang-orang di AS bahwa masa ini adalah masa untuk tidak pergi ke toko swalayan atau bahkan ke apotek sekalipun.
"Aku ingin orang-orang tahu bahwa hanya dengan satu perjalanan saja bisa mendapatkan risiko untuk semua anggota keluarga!" Jones memperingatkan dalam serangkaian statusnya di Twitter mulai Jumat (3/4/2020).
"Tolong jangan keluar rumah dulu! Tetap di rumah, dan lindungi keluarga tercinta! Silakan bagikan berita ini sehingga orang lain dapat belajar dari pengalaman kami."
Jones kemudian mengabarkan bahwa putranya sudah bisa dipulangkan dan pulih.
Kini posisi Devon ada di rumah, setelah mendapatkan oksigen dan antibiotik ketika perawatan di RS. "Kita harus mencoba dan membatasi kunjungan juga mengikuti panduan dari pemerintah untuk membatasi risiko," katanya.
Dia mendesak orang agar hanya meninggalkan rumah ketika lockdown jika keadaan darurat, yang benar-benar darurat.
(*)