Find Us On Social Media :

Kelabakan Jadi Negara Paling Parah Terinfeksi Virus Corona, Donald Trump Malah Cuci Tangan Hingga Salahkan Obama dan WHO Atas Kematian Ribuan Warganya: Mereka Benar-benar Luput!

By Septiana Risti Hapsari, Jumat, 10 April 2020 | 20:00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

GridPop.ID - Saat ini virus corona tengah merebak dengan sangat luas.

Hampir seluruh negara di dunia menjadi sasarannya.

Tak terkecuali negara adikuasa, Amerika Serikat.

Amerika Serikat, menjadi satu-satunya negara di dunia yang melaporkan kasus infeksi virus corona lebih dari 300.000.

Baca Juga: Bak Jilat Ludah Sendiri, Sempat Anggap Remeh Virus Corona Seperti Flu Biasa Hingga Terus Biarkan Penyebarannya Melaju, Kini Donald Trump Kelabakan 2,2 Juta Rakyatnya Diperkirakan Tewas Terinfeksi Covid-19: Itu Ganas

Hal itu menjadikan Negeri yang dipimpin Donald Trump sebagai negara terparah dengan kasus Covid-19 terbanyak melebihi Italia dan Spanyol, juga China.

Atas banyaknya kasus infeksi di Amerika, Trump sempat menyalahkan pendahulunya, Barack Obama.

Ia menyebut pemerintahan masa Obama tidak siap menghadapi wabah, sehingga Amerika tak punya amunisis dan suplai medis yang cukup untuk menolong rakyat.

Usai melampiaskan amarahnya pada Obama, kini Trump menyalahkan WHO.

Baca Juga: Lancarkan Serangan Beruntun, Hacker Asal Iran Lumpuhkan Situs Terpenting AS dan Sebarkan Wajah Babak Belur Donald Trump: Kami Tidak Akan Berhenti!

Dilaporkan ada 2.000 jiwa melayang selama 24 jam terakhir di Amerika Serikat, New York jadi pusat pandemi, Donald Trump salahkan WHO karena terlambat peringatkan pandemi virus corona.

Jumlah pasien virus corona di dunia pada hari ini Rabu (8/4/2020) masih terus bertambah dan telah mencapai angka 1,4 juta jiwa.

Amerika Serikat merupakan negara yang terdampak paling besar, kini telah melaporkan 400 ribu jiwa yang terinfeksi.

Dilansir Johns Hopkins University dari Wall Street Journal pada Selasa (7/4/2020), hampir 2.000 jiwa telah melayang karena virus corona yang menjadi pandemi di negara Paman Sam itu.

Baca Juga: Wabah Corona Belum Mereda, Raffi Ahmad Rela Rogoh Kocek Dalam-dalam untuk Siapkan Gaji 100 Karyawannya hingga Bulan Desember Mendatang: Harus Aman Kerja Sama Aku, Jangan Satupun Ada yang di-PHK!

Lonjakan baru ini meningkatkan jumlah total korban virus corona di Amerika Serikat menjadi 12,854 jiwa, lapor Worldometers.

Amerika Serikat bukan satu-satunya negara terparah yang terpapar virus corona.

Italia melaporkan 17,127 infeksi dan Spanyol dengan 12,854.

Namun, Presiden Donald Trump masih mempertahankan pembelaannya terhadap kritik yang ia terima selama penaganan Covid-19 di negaranya.

Baca Juga: Wabah Corona Jadi Momok Seisi Jagat, Ahli Spiritual Ini Berikan Pesan Serius pada Masyarakat Dalam Hadapi Wabah Virus yang Ternyata Sudah Ada Sejak Lama dari Nenek Moyang Kita!

Tentu tanggapannya terhadap wabah ini juga menjadi sorotan seteah menyalahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kejadian pandemi ini.

“Mereka (WHO) salah mengira tentang pandemi ini."

"Mereka benar-benar luput tentang pandemi ini."

"Mereka seharusnya bisa memperingatkan kita pada beberapa bulan yang lalu,” kata Donald Trump dilansir oleh New York Times (7/4/2020).

Presiden Amerika Serikat itu juga telah menghadapi banyak kritikan dari dalam dan luar negeri karena pernah mengacuhkan virus corona ini.

Baca Juga: Nasib Pilu Si Manusia Batu, Tak Dapat Pengasilan karena Wabah Corona, Ia Rela Jual Semua Isi Rumah Demi Beri Makan Istrinya yang Hamil Tua dan 2 Anaknya

Bahkan suatu ketika virus corona ini dibandingkannya seperti flu biasa sebelum kemudian mengakui bahwa ini adalah keadaan darurat nasional.

Meski begitu menyalahkan pemerintah tidak akan membuat masalah selesai.

New York telah memberlakukan social distancing di kota itu selama beberapa minggu terakhir.

Bahkan, Governor New York, Andrew Cuomo melaporkan bahwa jumlah pasien yang datang ke rumah sakit dan pasien yang membutuhkan ventilator semakin menurun.

Dan ini menunjukkan bahwa kebijakan social distancing yang dilakukan oleh warganya telah berhasil mengurangi angka penularan.

(*)

Baca Juga: Kondisi Pandemi Virus Corona di Indonesia Masih Memprihatinkan, Mbak You Peringatkan untuk Berbenah Diri: Mati dan Hidup Sangat Tipis Jaraknya!

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 2.000 Jiwa Melayang pada 24 Jam Terakhir di Amerika Serikat, New York Jadi Pusat, Trump Salahkan WHO