Find Us On Social Media :

Geger Oknum Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona di Ungaran, Warga Sekitar Kini Gigit Jari Lantaran Takut Tak Dapat Akses Kesehatan: Kami Takut Tidak Ada yang Mau Merawat

By None, Senin, 13 April 2020 | 19:00 WIB

Karangan bunga memenuhi TPU Sewakul, Semarang, disebut sebagai tanda bela sungkawa atas matinya hati nurani

GridPop.ID - Penyebaran virus corona di Indonesia masih banyak menyita perhatian.Baik pemerintah, tim medis, maupun masyarakat saling bekerja sama untuk menekan penyebaran virus covid-19 lebih banyak.Namun mirisnya, di tengah perjuangan tim medis mempertaruhkan nyawa di garda depan penanganan corona, sikap masyarakat justru seakan tak peduli.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Angka Kesembuhan Virus Corona 400.0000 Lebih Banyak dari Angka Kematian Secara Global, Berikut Fakta Tentang Penyembuahn Covid-19!Salah satu contohnya ialah kabar pemakaman jenazah perawat ditolak oleh warga di Semarang.Diberitakan Kompas.com, penolakan  pemakaman jenazah perawat RSUP Dr. Kariadi Semarang ternyata berimbas ke warga Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.Mereka khawatir kejadian tersebut akan berdampak saat warga membutuhkan layanan kesehatan.

Baca Juga: Bak Boomerang, Ucapan Nagita Slavin Tentang Hal Ini Buat Dirinya Dicap Sombong hingga Buat Warganet Kecewa, Kenapa?Soleh, warga Sewakul, mengatakan sebenarnya tidak semua menolak pemakaman tersebut.

"Kejadian itu membuat nama Sewakul jadi buruk, padahal yang menolak itu hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ujar Soleh di TPU Siwarak, Sewakul, Minggu (12/4/2020).Dampak yang paling terasa, lanjutnya, saat ini adanya kecaman di media sosial."Itu tidak hanya dirasakan individu-individu, tapi semua warga Sewakul," ujarnya.

Baca Juga: Kenang Kebaikan Glenn Fredly, Gading Marten Ngaku Tak Akan Lupa Jasanya Mau Lakukan Hal Ini demi Mantan Istri: Enggak Mungkin Lupa Sosoknya SihNamun yang paling dikhawatirkan adalah bila suatu saat ada yang membutuhkan layanan kesehatan dan melihat KTP sebagai warga Sewakul."Kami takut juga bila sakit tidak ada yang mau merawat atau saat berobat ditolak," ungkapnya.

Dia meminta kepada seluruh perawat agar tidak menyamakan perilaku warga.

Baca Juga: Memasuki 6 Bulan Usia Kehamilan, Cut Meyriska dan Roger Danuarta Bongkar Jenis Kelamin Calon Buah Hatinya hingga Pamer Pose 'Salam Metal' Hasil USG Sang Anak"Kami jujur minta maaf atas kejadian tersebut kepada para perawat di seluruh Indonesia. Jangan semua disamakan, karena penolakan itu dilakukan oleh oknum," paparnya.Sementara Ketua RW 08 Sewakul, Daniel Sugito mengungkapkan keluarga almarhum Nuria Kurniasih sudah meminta izin kepada dirinya yang juga menjabat sebagai ketua TPU.

"Sudah diizinkan, kami juga mengajak pengurus makam mengajak penggali liang kubur," jelasnya.Dia juga mengirim pesan kepada ketua RT di RW 08 untuk menginformasikan adanya pemakaman tersebut.Namun, tiba-tiba ada sekelompok orang menolak pemakaman tersebut.

Baca Juga: Terkuak, 3 Tokoh Masyrakat Ini Ditahan Diduga Jadi Provakator 10 Warga untuk Blokade Jalan Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Covid-19Alasannya, banyak mobil dan orang yang menggunakan alat pelindung diri (APD)."Saya sudah menjelaskan jenazah ini punya hak yang sama untuk dimakamkan di sini. Apalagi ayah dan pakdenya juga dimakamkan di sini. Tapi perwakilan masyarakat ini tiba-tiba menolak," jelasnya.Setelah diskusi, keluarga almarhum memutuskan untuk memindah pemakaman ke Kompleks Pemakaman Bergota."Kami sudah berupaya agar almarhum bisa dimakamkan di sebelah ayahnya, namun tidak jadi terlaksana," ungkap Daniel.

Baca Juga: Gagal Fokus dengan Istana Megah Hary Tanoesoedibjo nan Luas, Netizen Beri Komentar Kocak yang Bikin Perut Sakit: Putus Ama Pacar di Ruang Tamu, Nangis, Sampe Kamar Udah Move OnSeperti diketahui, Nuria Kurniasih, perawat di RSUP Dr. Kariadi meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020) karena terpapar Covid-19.Jenazahnya yang akan dimakamkan di TPU Sewakul mendapat penolakan dari warga. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Sewakul Khawatir Tak Dapat Pelayanan Kesehatan Setelah Insiden Penolakan Pemakaman Perawat"