"Tidak ada bukti yang jelas akan adanya penularan antar-manusia. Penyakit ini bisa dicegah dan dikendalikan" tulis Komisi Kesehatan dalam pernyataan yang disampaikan. Satu hari setelahnya, 1 Januari 2020, pasar makanan laut Huanan ditutup dan biro keamanan publik Wuhan mengumumkan bahwa 8 orang telah dihukum karena menyebarkan isu. Sementara itu, di seberang Sungai Yangtze, orang-orang yang belum pernah pergi ke pasar Huanan juga jatuh sakit.
Baca Juga: Prediksinya Jarang Meleset, Roy Kiyoshi Sebut Sosok Ini Berhijab Demi Perbaiki Image Jelek di Mata Publik Hingga Masa Depan Kelam Al Ghazali: Harus Berhati-Hati SekaliPada minggu kedua bulan Januari, Coco Han, yang berusia 22 tahun, mengalami gejala batuk yang terus-menerus. Setelah satu minggu, ia pergi ke klinik setempat dan melakukan CT scan. Hasilnya, terjadi infeksi di paru-paru Han. Seorang dokter berpakaian hazmat lengkap pun mengawalnya ke rumah sakit lain untuk melakukan tes-tes selanjutnya.Tidak terkendali Saat pihak berwenang mengumumkan tentang tingkat infeksi virus, rumah sakit-rumah sakit di Wuhan telah kelebihan pasien. Jumlah pun kembali meningkat setelah pengumuman tersebut disampaikan. "Rumah sakit sangat sibuk. Kami tidak bisa pulang" kata seorang perawat. Pada 23 Januari 2020, kota dengan 11 juta penduduk tersebut pun ditutup. Daerah-daerah sekitarnya juga mengikuti, membuat lebih dari 50 juta penduduk berada di bawah aturan karantina rumah secara de facto.