Find Us On Social Media :

Warga Kocar-kacir Lantaran Kasus Corona di Negaranya Tertinggi di Dunia, Donald Trump Malah Bersikap Angkuh Hingga Berencana Bakal Buka Lagi Akses Perekonomian pada Bulan Mei

By None, Kamis, 16 April 2020 | 06:00 WIB

Donald Trump

Ini juga bukan kali pertama Dr. Fauci tidak setuju dengan kebijakan Trump saat menghadapi virus corona.

Misalnya dia menentang penggunaan obat anti-malaria hydroxychloroquine yang disebut Trump efektif melawan virus.

Alasannya tidak ada data ilmiah terkait hal itu.

Baca Juga: Tempat Prakteknya Ditutup Selama Pandemi, Ningsih Tinampi Beralih Jual Obat Anti Corona yang Diklaim Mampu Tangkal Covid-19: InsyaAllah Corona Cepat Hilang!

Di Amerika Serikat, Dr. Fauci telah dianggap sebagai 'pemimpin' dalam perang melawan virus corona.

Alasannya karena Republik George W. Bush menghormati dirinya, bahkan dia pernah mendapat Medal of Freedom Presiden tahun 2008.

Tak heran, dalam jajak pendapat selama krisis kesehatan masyarakat telah menunjukkan bahwa orang Amerika lebih mempercayainya daripada Trump.

Baca Juga: Diam-diam Baim Wong jadi Mantan Terindah Zaskia Gotik, Vicky Prasetyo Blak-blakan Ungkap Hal yang Buat Sang Biduan Terkesan pada Suami Paula Verhoeven

Tak lama setelah kritik itu, Presiden Trump terlihat me-retweet sebuah unggahan yang merujuk pada komentar Dr. Fauci yang menulis "Time to #FireFauci" (#PecatFauci).

Tindakan Trump yang me-retweet unggahan yang memuat tagar #FireFauci itu dinilai memicu spekulasi lebih lanjut tentang masa depan Dr. Fauci. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Abaikan 23.644 Kasus Kematian di AS, Trump Malah Puji Dirinya Sendiri, Bahkan Siap Buka Kembali Seluruh Akses di Negaranya"