Find Us On Social Media :

Gantikan China, Amerika Serikat Jadi Negara yang Paling Parah Terinfeksi Covid-19 hingga Bikin Pemerintah Kalang Kabut, Masyarakatnya Malah Kompak Minta Lockdown Segera Dihentikan, Ada Apa?

By Septiana Risti Hapsari, Rabu, 22 April 2020 | 20:30 WIB

Times Square, New York, Amerika Serikat.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyerahkan semua otoritas ke pemimpin negara bagian.Tapi siapa sangka banyak masyarakat yang tak setuju dengan lockdown.Dikutip dari Daily Mail melalui Kompas.com pada Minggu (19/4/2020), sekitar 100 pengunjuk rasa di Pantai Hunington, Califprmia menentang perintah lockdown dan berkumpul di pusat kota untuk memprotes lockdown.The Orange Country Register meaporkan melaporkan para pengunjuk rasa melantunkan nyanyian 'AS! AS! (Amerika Serikat)' dan beberapa pengendara lain mendukung nyanyian dengan klakson mobil.

Baca Juga: Bertahun-tahun Hidup Mewah, Olla Ramlan Disebut Punya 3 Penjaga Mistis, Roy Kiysohi: Ada Sosok yang BersorbanSeorang warga bernama Nicole Brown (50) mengungkap bahwa kebebasan orang-orang telah dirampas karena lockdown.Brown mengaku peduli dengan para pasien terinfeksi Covid-19, hanya saja, aturan untuk lockdown tidak diwajibkan oleh negara.Beberapa demonstran bahkan memegang papan yang bertuliskan 'Coronavirus is a Lie' atau virus corona adalah kebohongan.Di sisi lain, di Concord, New Hampshire juga diperkirakan ada 400 orang melakukan demonstrasi.

Baca Juga: Dulu Sibuk Main Akting hingga Wajahnya Sering Wira-wiri di Layar Televisi, Kini Sarah Shahab Jadi Dokter Garda Terdepan yang Berjuang Melawan Virus Covid-19 di Indonesia