Find Us On Social Media :

Tak Becus Atasi Krisis Kesehatan, Salah Satu Kota di Negara Ini Dijuluki Kota Mayat Karena Banyak Mayat Bergeletakan di Jalanan, 6000 Jiwa Melayang Hanya Dalam Waktu Setengah Bulan!

By Septiana Risti Hapsari, Kamis, 23 April 2020 | 19:00 WIB

Negaranya Kalah Lawan Corona, Presiden Ekuador Bingung Ribuan Mayat Warganya Bergelimpangan di Jalan Tak Dikubur

Dalam masa pandemi di kota dengan populasi 2,5 juta penduduk itu, rumah duka kewalahan, bahkan sebagian harus tutup sementara karena pekerjanya ketakutan terjangkit virus.

Kerabat yang putus asa membiarkan mayat tergeletak di depan rumah, sementara sebagian lain membiarkannya di tempat tidur hingga berhari-hari.

Kota Guayaquil juga mulai kehabisan ruang untuk menguburkan mayat, memaksa sebagian orang untuk membawa jenazah kerabat ke kota tetangga untuk dimakamkan di sana.

Kebutuhan untuk menguburkan jenazah sangat tinggi hingga sebagian warga menggunakan kotak karton sebagai peti mayat.

Kini, narapidana juga membuat peti mati dari kayu.

Baca Juga: Berawal dari Semak yang Bergoyang, Sepasang Muda Mudi Ini Kepergok Warga Tengah Asyik Bercinta di Pagi-pagi Buta, Begini Kisahnya!

Negara 'gagal'

Presiden Ekuador, Lenín Moreno mengakui negara telah gagal mengatasi krisis kesehatan.

Hingga 16 April, pemerintah yakin hanya 400 orang meninggal dunia karena virus corona.

Tapi setelah Satuan Tugas Gabungan Virus Corona mengumpulkan semua data, gambaran besarnya berubah.

Baca Juga: Dibuat Bingung dengan Hasil Tes Pasien PDP Covid-19 yang Berubah-ubah Usai 10 Kali Jalani Tes Swab, Dinkes Minta Tolong ke WHO