"Twitter please do your magic. JUAL RUGI masker Multi One Plus, 150 ribu/box isi 50. Ada 25 karton, 1 karton 40 box. Plis, jual murah, lagi butuh duit bgt, habis kena musibah. Itu saya udah rugi, belinya 185 ribu," tulisnya pada Rabu (29/4) lalu.
Melihat hal tersebut beberapa diketahui menertawakan penderitaan para penimbun masker yang sudah secara ilegal menyimpan stok masker dalam jumlah besar.
Bahkan tak sedikit warganet yang menyambar kicauan sang penimbun masker tersebut dengan kalimat-kalimat kasar.
"B*** amat, yang penting masker lu sekarang ga laku hahaha," tulis seorang warganet.
Namun rupanya bully-an tersebut juga membuat sang penimbun masker tersebut geram.
Seperti diketahui, di saat pandemi corona mulai menyerang Tanah Air, kelangkaan masker pun terjadi di berbagai daerah.
Sebagian orang menyebut bahwa ada oknum nakal yang sengaja menimbun untuk menjualnya dengan harga selangit.
Bahkan ada pula yang berasumsi kelangkaan masker adalah dampak ekspor pemerintah Indonesia ke China.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengungkapkan, normalnya harga masker dan hand sanitizer merupakan bentuk wujud demand (permintaan) dan supply (pasokan) yang sudah seimbang.