Find Us On Social Media :

Kesaksian ABK Indonesia yang Diperlakukan Tak Manusiawi saat Bekerja di Kapal China, Sehari Hanya Tidur 3 Jam dan Diberi Makan Umpan Ikan Sampai Harus Buang Mayat Rekannya ke Laut

By None, Jumat, 8 Mei 2020 | 16:45 WIB

Kesaksian ABK Indonesia yang Diperlakukan Tak Manusiawi saat Bekerja di Kapal China, Sehari Hanya Tidur 3 Jam dan Diberi Makan Umpan Ikan Sampai Harus Buang Mayat Rekannya ke Laut

GridPop.ID - Kisah ABK asal Indonesia yang diperlakukan tidak manusiawi saat bekerja di kapal China Long Xing 629 tengah ramai diperbincangkan.

Dari 9 pekerja, 4 di antaranya meninggal dunia sementara 5 orang ABK lainnya rencananya akan dipulangkan ke Indonesia pada Jumat (8/5/2020).

Diduga menjadi korban perbudakan, simak kesaksian para ABK Indonesia saat bekerja di kapal China hingga mendapat perlakuan tidak manusiawi.

Baca Juga: Sebelum Digrebek Polisi Karena Jeratan Narkoba, Roy Kiyoshi Sempat Miliki Dunia Baru untuk Menghindari Stress: Puas Banget untuk Menghilangkan Stress dan Lebih Tenang!

"Tidur hanya tiga jam"

Salah satu ABK Indonesia itu, BR, mengatakan, ia tidak mampu bekerja di atas kapal ikan berbendera China itu karena jam kerjanya yang di luar batas.

"Bekerja terus, buat makan (hanya dapat waktu) sekitar 10 menit dan 15 menit. Kami bekerja mulai jam 11 siang sampai jam 4 dan 5 pagi," ujarnya dalam wawancara melalui video online, Kamis (7/5/2020).

"Setiap hari begitu."

Rekannya, MY (20), mengatakan hal serupa.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Menolong Pengemudi Ojek Online, Baim Wong Justru Mendapatkan Peringatan dari Netizen dan Memintanya Berhati-Hati, Ada Apa?

Pria lulusan SMK di Kepulauan Natuna, Riau ini, acap kali "hanya tidur tiga jam".

Sisanya membanting tulang mencari ikan.

"Kalau kita ngeburu kerjaan (mencari ikan), kadang kita tidur cuma tiga jam," ungkapnya.

Mereka mengatakan, kapten kapal mengharuskan kepada ABK Indonesia mencapai "target" ikan dalam jumlah tertentu setiap harinya.

"Mau protes, susah sekali, kita di tengah laut," kata BR.

Baca Juga: Masih Nikmati Rasanya Jadi Pengantin Baru, Ahli Tarot ini Justru Ramal Rumah Tangga Zaskia Gotik akan Dibumbui Kehadiran Orang Ketiga

Sejumlah ABK mengatakan, kontrak kerjanya tidak mengatur soal jam kerja.

RV (27) asal Ambon, Maluku, adalah salah satunya.

"Tidak tertulis soal jam kerja, jadi baru diatur oleh kapten kapal saat di laut," ujar RV.

Namun, ada juga ABK Indonesia, yang diberangkatkan agen lain, yang jam kerjanya diatur dalam kontrak.

Beberapa sempat menanyakan soal jam kerja, tetapi tidak berlanjut karena mengaku "takut dipulangkan".

Baca Juga: 4 Hari Jadi Buronan, Ferdian Paleka Berhasil Diciduk Polisi, Begini Detik-detik Penangkapan Sang Youtuber yang Diwarnai dengan Lampu dan Bunyi Sirine

Meski bekerja membanting tulang, sejumlah ABK itu mengaku gaji mereka belum dibayar.

"Makan umpan ikan, minum sulingan air laut"

Tidak hanya masalah jam kerja yang di luar batas, NA (20), anak buah kapal Long Xin 629 asal Makassar, Sulsel, mengaku "dianaktirikan" soal makan dan minum.

Menurut dia, ABK yang non-Indonesia mendapat jatah makanan yang "lebih bergizi" ketimbang mereka.

"Kita dibedain dengan orang dia."

Baca Juga: Kini Hidup Mewah Jadi Nyonya Konglomerat, Sandra Dewi Ternyata Pernah Ngemis-ngemis Minta Dicarikan Pasangan pada Sosok ini Sebelum Akhirnya Berjodoh dengan Pengusaha Tajir

Di dalam kapal penangkap ikan itu, awalnya ada 20 ABK WNI dan sekitar enam orang adalah ABK asal China.

"Air minumnya, kalau dia minum air mineral, kalau kami minum air sulingan dari air laut," ungkap NA.

"Kalau makanan, mereka makan yang segar-segar...," kata NA.

KR (19), asal Manado, menambahkan, "Mereka makan enak-enak, kalau kami sering kali makan ikan yang biasanya buat umpan itu."

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Makan Makanan Kaleng dengan Kemasan Penyok Bisa Berakibat Fatal Bagi Kesehatan Hingga Berpotensi Menyerang Sistem Saraf!

"Melepaskan jenazah"

Pengalaman pahit yang sulit mereka lupakan adalah ketika harus melarung empat jenazah rekannya ke lautan lepas.

Upaya mereka agar jenazah "disimpan" di ruang berpendingin, dan kelak dikubur "secara layak" di daratan, ditolak kapten kapal.

Mereka berulang-ulang meminta kepada kapten kapal agar jenazah rekannya itu dikubur saat kapal berlabuh.

Baca Juga: Lihat Garis Tanganmu, Bila Menunjukkan Huruf M Tandanya Kamu Adalah Orang yang Beruntung! Simak Makna Tersembunyi di Setiap Garisnya

"Kami sudah ngotot, tapi kami tidak bisa memaksa, wewenang dari dia [kapten kapal] semua," kata NA.

"Mereka beralasan, kalau mayat dibawa ke daratan, semua negara akan menolaknya," ujar NA menirukan jawaban kapten kapal.

Dihadapkan kenyataan pahit seperti itu, NA dan rekan-rekannya yang beragama Islam akhirnya hanya bisa memandikan dan menshalati jenazah rekan-rekannya.

Baca Juga: Siap-siap, Zodiak Berikut ini Diprediksi Punya Nasib yang Kurang Beruntung Minggu ini, Leo Hadapi Konflik yang Menguras Kesabaran!

"Kami mandikan, shalati dan baru 'dibuang'," ungkapnya.

MY mengatakan, hal itu melanggar kontrak ABK karena di perjanjian awal "(jenazah) ABK bisa dipulangkan." (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah ABK Indonesia di Kapal China, Tidur Hanya 3 Jam dan Makan "Umpan Ikan""