Find Us On Social Media :

Satu-satunya di Dunia, Negara Makmur Ini Larang Keras Warganya Jatuh Miskin dan Jadi Tunawisma, Wajib Bertemu Raja Bila Ingin Hidup Tajir dan Miliki Kekayaan!

By Septiana Risti Hapsari, Sabtu, 9 Mei 2020 | 12:30 WIB

Bhutan.

GridPop.ID - Ada sebuah negara yang unik di dunia.

Negara tersebut memberikan kebijakan melarang penduduknya jatuh miskin dan jadi tunawisma.

Semua warga negara harus terjamin kemakmurannya.

Bahkan kabarnya, ada peraturan dalam negara tersebut yang mengharuskan warganya yang jatuh miskin untuk bertemu raja agar diberikan kemakmuran.

Dan negara yang melarang penduduknya jatuh miskin ini adalah negara Bhutan.

Baca Juga: Bikin Geger Usai Tenggelam Dari Gemerlap Jagat Hiburan hingga Siksa Diri Sendiri, Penyanyi Dangdut Cantik Jelita Ini Alami Gangguan Mental dan Terpergok Sayat Tubuhnya Sendiri: Aku Tidak Malu!

Ya, dari ribuan wilayah dan negara di dunia yang luas ini, apakah kamu pernah mendengar soal negara Bhutan?

Negara Bhutan adalah negara kecil yang terletak di Asia Selatan dengan wilayah yang diapit oleh dua negara besar, India dan Tiongkok.

Meski termasuk sebagai negara kecil dengan jumlah penduduk tak lebih dari satu juta, Bhutan termasuk salah satu negara yang makmur.

Hal ini terlihat dari tak adanya tunawisma di pelosok negara tersebut.

Mengapa bisa seperti itu?

Baca Juga: 2 Tahun Bercerai dengan Gisella Anastasia, Gading Marten Dapat Kejutan Ulang Tahun di Usia 38 dari Gempita dan Mantan Istri Hingga Ungkap Rasa Syukur: Terima Kasih Mama Isel dan Gempi

Melansir dari artikel Bright Side, Jumat (8/5/2020) hal ini dikarenakan pemerintah Bhutan menerapkan larangan bagi penduduknya untuk jatuh miskin.

Peraturan ini memang tidak secara tertulis menyebutkan bahwa tak ada penduduknya yang boleh jatuh miskin.

Akan tetapi, pemerintah akan melakukan sesuatu untuk menghindari adanya peningkatan jumlah tunawisma di jalanan.

Semenjak peraturan ini dijalankan, penduduk Bhutan dikenal dengan kesejahteraan yang baik.

Terdapat lima prinsip hidup yang diterapkan oleh pemerintahan Bhutan untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya.

Mau tahu seperti apa peraturan tersebut?

Yuk simak informasi unik nan menarik ini yang berhasil dirangkum Sosok.ID dari Bright Side!

Baca Juga: Perdebatan Soal Agama Didi Kempot Selepas Meninggal Dunia Buat Gus Miftah Geram Hingga Keluarkan Klarifikasi Atas Izin Istri Sang Maestro: Agama Beliau Jelas sejak 1997 Islam!

1. Tak Boleh Ada Tunawisma

Sudah menjadi rahasia umum bila jalanan di negara Bhutan ini tak pernah terlihat satu pun tunawisma.

Hal ini dikarenakan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan kerajaan Bhutan.

Dalam peraturanm tersebut disebutkan bahwa setiap warga yang kehilangan rumah dan harta bendanya harus menghadap kepada Raja.

Setelah mendengarkan keluh kesah rakyatnya, Raja akan memberikan mereka sebidang tanah subur untuk diolah sebaik mungkin.

Tentu saja permintaan ini juga diikuti dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat setempat untuk membuktikan warga tersebut bohong atau tidak.

Baca Juga: Belum Kering Air Matanya Ditinggal Sang Ayah untuk Selamanya, Nikita Willy Ungkap Fakta Mengejutkan Sempat Bertemu dan Dipeluk Mendiang Hendry Willy Syam Dalam Kondisi Tak Diduga: Aku Mencintaimu

2. Pernah Melarang Adanya Televisi dan Internet

Pernah menganggap televisi dan internet adalah pengaruh yang buruk bagi rakyatnya, pemerintah Bhutan sempat melarang kedua hal tersebut.

Namun pelarangan ini hanya berlanjut hingga tahun 1999.

Karena tak mungkin membatasi diri dengan teknologi, terlebih lagi ketika Bhutan adalah negara dengan potensi wisata tinggi, akhirnya pemerintah kembali mencabut larangan ini.

Akibat hal ini, Bhutan tercatat sebagai negara terakhir di dunia yang rakyatnya menggunakan televisi secara serempak.

Baca Juga: Divonis 1 Tahun hingga Mendekam di Bui Akibat Kasus Ikan Asin, Pablo Benua dan Rey Utami Bikin Heboh Usai Sebutkan Jumlah Bantuan Rp 1 Miliar untuk Warga Terdampak Corona, Ternyata Begini Alasan Dibaliknya

3. Semua Layanan Kesehatan Gratis

Tak hanya memberikan rakyatnya tanah secara cuma-cuma, pemerintah Bhutan juga menggratiskan layanan kesehatan.

Layanan kesehatan gratis ini pun mencakup banyak hal termasuk pemeriksaan rutin, perawatan medis secara profesional maupun pengobatan tradisional.

Masyarakat pun diberi kebebasan untuk memutuskan jenis pengobatan yang cocok untuk mereka.

Baca Juga: Ditangkap Bersama Barang Bukti 21 Pil Psikotropika, Roy Kiyoshi Jadi Tersangka Positif Benzos, Inilah Bahaya Mengerikan Kecanduan Narkoba Jenis Benzos Beserta Efek Sampingnya Hingga Bisa Sebabkan Kematian!

4. Menjunjung Tinggi Pakaian Tradisional

Jika di negara lain pakaian tradisional dikenakan hanya pada hari-hari penting, rupanya berbeda di Bhutan.

Menjunjung tinggi adat budaya negara sendiri, rakyat Bhutan kerap kali terlihat menggunakan baju tradisional mereka dalam kegiatan sehari-hari.

Tak hanya soal budaya, pakaian juga rupanya menunjukkan status sosial mereka dalam kehidupan bermasyarakat.

Status dan tingkat sosial seseorang dapat dilihat dari warna syal yang menutupi bahu kiri mereka.

Orang-orang biasa akan mengenakan syal putih. Sedangkan orang-orang yang mulia dan para biksu mengenakan warna kuning.

Baca Juga: Sebut Tahun 2020 Banjir Air Mata, Kabar Duka Kembali Dibagikan oleh Annisa Pohan, AHY: Semoga Kuat, Tegar dan Sabar Menghadapi Takdir Tuhan

5. Tingkat Kepedulian Terhadap Alam Tinggi

Selain dikenal sebagai negara dengan penuh potensi wisata, rupanya Bhutan juga dikenal sebagai negara dengan tingkat kepedulian terhadap alam yang cukup tinggi.

Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Bhutan beragama Buddha dan percaya akan adanya karma.

Saking pedulinya dengan alam, Bhutan mencetak rekor dunia ketika masyarakatnya menanam 50.000 pohon hanya dalam satu jam pada tahun 2015 lalu.

Baca Juga: 4 Kali Kawin Cerai Hingga Rela Lepas Hijab Demi Pekerjaan, Elly Sugigi Malah Berharap Bisa Rujuk dan Rela Dipoligami Mantan Suami ke-3: Laki-laki Itu kan Empat Istrinya, Asal Bisa Ngebagi

(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul: Kudu Hidup Tajir dan Makmur! Negara Ini Melarang Penduduknya Jatuh Miskin dan Jadi Tunawisma, Bila Tak Punya Kekayaan Wajib Bertemu Raja