Find Us On Social Media :

Peneliti Ini Beri Kabar Mengejutkan, Sebut Golongan Darah Ini Lebih Kebal Lawan Corona, Ternyata Ini Penyebabnya

By Luvy Yulia Octaviani, Rabu, 13 Mei 2020 | 05:30 WIB

Ilustrasi golongan darah

GridPop.ID - Virus corona masih menjadi pandemi menakutkan hingga saat ini.

Namun, dengan memiliki daya tahan tubuh atau imunitas yang kuat hal ini bisa menjadi benteng kuat untuk melawan virus corona.

Sebuah penelitian juga mengungkap kemampuan virus berinkubasi juga berpengaruh pada golongan darah manusianya.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Dera Siagian Finalis Indonesian Idol? 8 Tahun Berlalu dan Mulai Jarang Terlihat di Layar Kaca, Perubahan Gayanya yang Makin Macho Bikin Pangling!

Sebuah studi pendahuluan di China menyebutkan, orang dengan golongan darah tipe O dinilai lebih resisten terinfeksi virus corona.

Sementara, orang dengan golongan darah A dimungkinkan lebih rentan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 ini.

Dilansir dari South China morning Post, peneliti medis di China mengambil pola golongan darah dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Kota Wuhan, China dan Shenzhen dan membandingkannya dengan populasi setempat.

Golongan darah A Peneliti menemukan, pasien bergolongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan mereka cenderung mengalami gejala yang lebih parah.

Sementara itu, para peneliti juga mengungkapkan, studi ini adalah langkah awal dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Dulu Bikin Heboh Usai Dinikahi Pangeran Kelantan di Usia Muda Hingga Dipaksa 'Melayani' Meski Sedang Menstruasi, Begini Kabar Manohara Usai Lama Menghilang dari Dunia Hiburan

Meskipun demikian, peneliti mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah tersebut ketika merencanakan langkah-langkah mitigasi atau merawat pasien dengan Covid-19.

"Orang-orang dari golongan darah A mungkin secara khusus perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi virus corona," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan dengan Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.

"Pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang ketat dan perawatan yang agresif," ujar Wang.

Baca Juga: Bak Air Susu Dibalas Air Tuba, Ayah Angkat Syahrini Sebut Inces Mendepaknya Secara Mentah-mentah hingga Buat Denny Darko Syok Terawang Nasib Karier Istri Reino Barack: Akan Sangat Membahayakan Posisinya!

Golongan darah O Di sisi lain, sebuah makalah yang diterbitkan di situs pracetak untuk Ilmu Kesehatan di bawah lembaga penelitian dan pendidikan, Cold Spring Harbor Laboratory, di New York, AS, mengungkapkan golongan darah O memiliki resistensi terhadap virus corona dibandingkan dengan golongan darah non-O.

Hal itu bisa dilihat dari 206 pasien yang meninggal karena Covid-19 di Wuhan, 85 di antaranya mempunyai golongan darah A.

Jumlah itu adalah 63 persen lebih banyak dari golongan darah O yang dimiliki 52 orang Pola seperti ini juga ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.

"Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah A-B-O pada pasien dan tenaga medis untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang," ujar Wang.

Baca Juga: Pergoki 2 Karyawannya Asyik Pacaran Saat Tengah Malam, Raffi Ahmad Naik Pitam hingga Semprot Pengasuh Rafathar dan Kekasihnya: Serius Kamu Suka Mojok?

Diketahui, studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh China, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzen. Penulis mengingatkan, mungkin ada risiko dalam menggunakan penelitian untuk memandu praktik klinis saat ini.

Keterbatasan penelitian Seorang peneliti dari State Key Laboratory of Experimental Haematology di Tianjin yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Gao Yingdai, menyampaikan, hal itu dapat ditingkatkan dengan ukuran sampel yang lebih besar.

Meskipun angka 2.000 tidaklah kecil, jumlah itu bisa dianggap kecil lantaran dibandingkan oleh jumlah total pasien global yakni 180.000 kasus.

Baca Juga: Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Tak Hanya Alami Stres Berat Roy Kiyoshi harus Melihat Banyak Mahkluk Mistis di Dalam Penjara, Serem!

Gao mengungkapkan, keterbatasan lain dari penelitian ini adalah tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang fenomena tersebut, seperti interaksi molekuler antara virus dan berbagai jenis sel darah merah.

Sementara diketahui, golongan darah ditentukan oleh antigen. Antigen merupakan suatu komponen pada permukaan sel darah merah yang dapat memicu respons imun.

Sementara, ahli biologi Austria, Karl landsteiner menemukan golongan darah utama yakni tipe A, B, AB, dan O pada 1901.

Penemuan ini memungkinkan transfusi darah yang aman dengan mencocokan golongan darah pada pasien.

Perbedaan golongan darah telah diamati pada penyakit menular lainnya, termasuk virus Norwalk, hepatitis B, dan sindrom pernapasan akut (SARS). Terkait studi baru ini, Gao menjelaskan penelitian ini mungkin membantu para profesional medis, tetapi warga tidak harus menganggap data terlalu serius.

"Jika kamu tipe A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan terinfeksi 100 persen," ujar Gao.

"Kemudian, jika kamu tipe O, itu tidak berarti kamu juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang," lanjut dia.

Baca Juga: Putrinya Rela Lepas Jabatan Kepolisian hingga Tuai Hujatan Usai Dinikahi Ahok, Inilah Sosok Ibu Puput Nastiti Devi yang Tak Pernah Tersorot Kamera Tampak Bersahaja dalam Balutan Hijab

(*)

 

Artikel ini tekah tayang di Kompas.com dengan judul Peneliti China Sebut Golongan Darah O Lebih Resisten terhadap Virus Corona