Find Us On Social Media :

Pandemi Virus Corona Belum Usai, Ilmuwan Sudah Waniti-wanti Fenomena Alam 'Lockdown' Matahari yang Disebut Bisa Berpotensi Menimbulkan Berbagai Bencana Alam di Bumi

By None, Selasa, 19 Mei 2020 | 13:40 WIB

Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Ilmuwan Sudah Waniti-wanti Fenomena Alam 'Lockdown' Matahari yang Disebut Bisa Menimbulkan Berbagai Bencana Alam

"Kelebihan sinar kosmik menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot dan perubahan udara kutub, memengaruhi elektro-kimia atmosfer bumi, dan dapat membantu memicu petir," ujarnya.

Kondisi ini pun membuat para ilmuwan NASA khawatir Dalton Minimum yang pernah terjadi antara tahun 1790 dan 1830 kembali terjadi.

Pasalnya, pada saat Dalton Minimum terjadi, suhu menjadi sangat dingin, munculnya letusan besar gunung berapi, gagal panen, dan timbulnya kelaparan.

Baca Juga: Rintis Karir sebagai Jurnalis Hingga Sosoknya Dikagumi, Intip Rumah Mewah Keluarga Najwa Shihab yang Luas bak Dinasti Kerajaan, Puny 2 Kolam Renang Sekaligus!

Saat itu, suhu bahkan anjlok hingga 2 derajat celcius selama 20 tahun dan produksi pangan dunia merosot.

Salah satu efek Dalton Minimum di Indonesia adalah letusan Gunung Tambora pada 10 April 1815, yang menewaskan sedikitnya 71.000 orang.

Dampak lainnya, saat itu, juga menjadi tahun tanpa musim panas di tahun 1816.

Baca Juga: Kecantikan Nia Ramadhani Disandingkan dengan Pelakor dalam Drama Korea World Of Married yang Lagi Viral, Netizen: Mirip Artis Korea Han So Hee

Melansir dari Forbes yang menukil data dari Spaceweather.com, sudah ada 100 hari di tahun 2020 ini, di mana matahari menunjukkan nol bintik matahari.

Tahun ini, matahari pun telah mengalami kekosongan tanpa bintik sebesar 76 persen.

Sementara itu, pada tahun 2019, matahari sempat mengalami kekosongan sebesar 77 persen.

Baca Juga: Rahasia Tampil Glowing Tanpa Mengandalkan Skincare dan Makeup, Cukup Hindari Mengonsumsi 5 Makanan ini agar Wajah Tampak Flawless Alami!

Dua tahun berturut-turut sedikit bintik membuat minimum matahari semakin parah.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ilmuwan: Matahari dalam Fase 'Lockdown', Waspadai Berbagai Bencana