Find Us On Social Media :

Tak Jelas Kapan Pandemi Berakhir, Pemerintah Blak-blakan Sebut Besar Kemungkinan Akan Selamanya Hidup Bersama Covid-19: Itu Keniscayaan

By None, Rabu, 20 Mei 2020 | 10:30 WIB

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Ketua BNPB Doni Monardo

GridPop.ID - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia hingga kini masih terus bertambah setiap harinya.

Tak ada satupun orang maupun lembaga yang bisa memberikan kepastian kapan pandemi ini akan berakhir.

Bahkan, gugus tugas percepatan penanganan covid-19 secara gamblang menyebut bahwa besar kemungkinan kita akan selamanya hidup bersama covid-19.

Baca Juga: Ngamuk Dituding Cari Kesempatan Saat Indira Kalistha Bikin Geger, Deddy Corbuzier Skak Mat Netizen yang Nyinyiri Tindakan Hingga Agamanya: Bisa Aja Botak!

Masyarakat Indonesia tampaknya harus lebih bersabar dalam menghadapi pandemi virus corona ini.

Sebuah penelitian dari Singapura sempat membuat prediksi kalau wabah virus corona di Indonesia bakal berakhir di bulan Oktober 2020.

Tentu untuk mencapai bulan Oktober bukanlah waktu yang singkat.

Sampai sekarang vaksin dan obat resmi untuk virus corona juga belum ditemukan.

Baca Juga: Putuskan Nikah Muda dan Berani Lamar Najwa Shihab saat Usianya 19 Tahun, Ibrahim Assegaf Ternyata Pernah Dapat Ancaman karena Lakukan Hal ini

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, hingga kini belum ada kepastian kapan pandemi virus corona akan berakhir.

Sehingga, masyarakat pun harus beradaptasi untuk bisa beraktivitas normal sambil menerapkan protokol kesehatan.

"Sejauh ini belum ada lembaga yang berani mengatakan kapan Covid-19 akan berakhir termasuk juga belum ada kepastian kapan vaksin akan ditemukan.

Baca Juga: Hati-hati Jangan Dianggap Sepele, Hindari Mandi pada Jam Berikut ini karena Berakibat Fatal dan Mengancam Nyawa, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak!

"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid-19," ujar Doni dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (18/5/2020).

Doni mengatakan, Gugus Tugas telah memberikan beberapa masukan terkait strategi menghadapi kondisi new normal.

 

Termasuk pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Namun dia menekankan pentingnya prakondisi melalui survei, kajian, dan riset terkait waktu yang tepat untuk memulai pelonggaran.

Baca Juga: Biasanya Hanya Digunakan Sebagai Rempah Pelengkap Masakan, Ternyata Mengkonsumsi Air Rebusan Daun Salam Secara Rutin di Pagi Hari Bisa Dapatkan Manfaat Tak Terduga Ini untuk Tubuh, Yuk Cobain!

Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah meminta agar dilakukan kajian daerah-daerah mana saja yang sudah bisa diterapkan kebijakan pengurangan pembatasan.

Hal itu harus dilihat berdasarkan data daerah mana yang angka penyebarannya masih rendah.

"Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau. Kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia, memang tingkat kasusnya masih relatif rendah," ucapnya.

Baca Juga: Dikira Anak Anjing yang Terlantar di Pinggir Jalan, Pria Ini Terkejut Saat Tahu Hewan yang Dipungutnya Bukan Anjing Melainkan Hewan Ini

"Tapi namun demikian tetap kajian secara data dan juga riset memiliki peran yang penting. Sehingga nantinya mana daerah yang dibuka mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru," sambung Doni.

Soal hidup di era normal baru ini sebelumnya juga sempat disampaikan langsung Jokowi.

 

Kepala negara, menegaskan bahwa masyarakat harus hidup berdampingan dengan Covid-19 karena sampai saat ini vaksin belum ditemukan.

Baca Juga: Bagikan Potret Perubahan Luar Biasa pada Penampilan Giginya, Wanita Ini Banjir Pujian dari Netizen, Ternyata Inilah Rahasia Pamungkasnya!

Tak ada yang mengetahui pasti kapan pandemi akan berakhir.

"Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," kata Presiden pada Jumat pekan lalu. (*)

 

Artikel ini telah tayang di GridHits dengan judul Siap-siap Gigit Jari, Pemerintah Secara Gamblang Sebut Besar Kemungkinan Akan Selamanya Hidup dengan Covid-19, Apa Maksudnya?