Perempuan berusia 24 tahun ini merupakan CEO dari 6 usaha yang tersebar di Malang, Surabaya, Bali, dan Jakarta.
Semua bisnis yang dijalankannya itu, merupakan hasil kerja keras yang ia rintis sejak duduk di bangku sekolah.
Bakat berdagang Sarah pun rupanya turun dari sang ayah dulunya merupakan seorang pengusaha tekstil.
Bahkan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah bisa membantu melayani pembeli yang datang ke toko tekstil milik sang ayah.
Dari situ Sarah mulai merasa dirinya punya bakat untuk berjualan. Sehingga ketika di sekolah, ia pun menjajal jualan binder atau tempat kertas file untuk menulis catatan.
Dalam video blog yang pernah diunggah Sarah di kanal YouTube miliknya, ia bercerita bahwa sang ayah merupakan orang yang keras dan tegas dalam mendidik anaknya.
Bermula bisnis kecil- kecilan membawa Sarah Keihl sukses.
Sarah tertarik akan dunia entrepreneurship, maka sejak kuliah dia berpikir mau melakukan apa. Dari buku- buku tentang bisnis kewirausahan menambah semangat.
Restoran Sarah Keihl populer dan terkenal di sosmed, terutama di Instagram.
Dia memutar otak mau berbisnis aksesoris dahulu. Maka mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Brawijaya ini bergerak.
Bermula menjual jepit badai atau jedai, yang tengah booming di masyarakat. Ia berharap akan menghasilkan penjualan tinggi.
"Memutuskan mengambil barang dari China dengan harga dikisaran Rp.1000 hingga 2000, dengan nilai jual Rp.10 ribu sampai 15 ribu," jelas Sarah.