GridPop.ID - Sosok selebgram Sarah Keihl kini tengah ramai dibicarakan oleh banyak orang.
Bagaimana tidak, Sarah Keihl tiba-tiba membuat pengumuman akan melelang keperawanannya senilai Rp 2 miliar.
Namun siapa sangka, dibalik aksi kontroversialnya ternyata Sarah Keihl bukanlah sosok sembarangan.
Sarah Keihl mengaku bahwa dirinya membuat postingan melelang keperawanannya itu hanya sebagai bentuk sindiran terhadap masyarakat.
"Sebenernya lelang keperawanan itu bentuk sindiran aku terhadap masyarakat yang nggak peka sama situasi kayak gini.
Masih nongkrong di luar, aku tujuannya sarkasme atau bercanda," tulis Sarah Keihl di akun Instagram-nya, Kamis (21/5/2020) pagi.
Lalu siapa sebenarnya sosok Sarah Keihl ini? Paras wajah cantiknya perpaduan antara orang asing dengan Indonesia.
Nama Sarah Keihl di dunia Instagram dan bisnis bukanlah orang baru.
Ia merupakan salah satu pebisnis muda yang berhasil merintis dari nol hingga sukses seperti sekarang.
Perempuan berusia 24 tahun ini merupakan CEO dari 6 usaha yang tersebar di Malang, Surabaya, Bali, dan Jakarta.
Semua bisnis yang dijalankannya itu, merupakan hasil kerja keras yang ia rintis sejak duduk di bangku sekolah.
Bakat berdagang Sarah pun rupanya turun dari sang ayah dulunya merupakan seorang pengusaha tekstil.
Bahkan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah bisa membantu melayani pembeli yang datang ke toko tekstil milik sang ayah.
Dari situ Sarah mulai merasa dirinya punya bakat untuk berjualan. Sehingga ketika di sekolah, ia pun menjajal jualan binder atau tempat kertas file untuk menulis catatan.
Dalam video blog yang pernah diunggah Sarah di kanal YouTube miliknya, ia bercerita bahwa sang ayah merupakan orang yang keras dan tegas dalam mendidik anaknya.
Bermula bisnis kecil- kecilan membawa Sarah Keihl sukses.
Sarah tertarik akan dunia entrepreneurship, maka sejak kuliah dia berpikir mau melakukan apa. Dari buku- buku tentang bisnis kewirausahan menambah semangat.
Restoran Sarah Keihl populer dan terkenal di sosmed, terutama di Instagram.
Dia memutar otak mau berbisnis aksesoris dahulu. Maka mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Brawijaya ini bergerak.
Bermula menjual jepit badai atau jedai, yang tengah booming di masyarakat. Ia berharap akan menghasilkan penjualan tinggi.
"Memutuskan mengambil barang dari China dengan harga dikisaran Rp.1000 hingga 2000, dengan nilai jual Rp.10 ribu sampai 15 ribu," jelas Sarah.
Benar pilihan Sarah menyasar produk yang tengah naik daun. Dia menjual aksesoris seharga Rp.10- 20 ribu.
Padahal Sarah mendapatkan itu dari China, seharga dikisaran Rp.1000 dan 2000. Untungnya jadi sangat besar sampai waktunya tiba.
Membuka Kafe
Masa kejayaan jepit badai habis karena memang bersifat musiman saja. Sarah nampaknya menyadari prospek bisnis semacam ini.
Cepat- cepat dia beralih pakaian wanita dari keuntungan bisnis aksesoris impor. Berjualan online memang tidak membutuhkan banyak modal, dibanding harus buka toko.
Didukung paras yang cantik sembari menekuni karir modeling. Dia mendapatkan tawaran pemotretan dan bahkan menjadi talent di televisi.
Sembari berjualan pakaian, S
arah mulai membangun personal branding untuk ke depan.
Banyak teman dalam keseharian sangat berpengaruh. Sarah yang humble harus ikutan nongkrong dan makan di kafe.
Alhasil dia harus berhemat karena menyangkut biaya perkuliahan. Tidak mau justru menyusahkan orang tua. Sarah bertekat fokus berbisnis sampai menyiasati pengeluaran harian.
Berhemat agar uang tidak dihamburkan sembarangan. Dari berbisnis, Sarah mendapatkan pemasukan tambahan, justru dari teman- teman kuliahnya.
Ide bisnis muncul seketika, ketika dirinya mengamati teman mahasiswa.
"Tren anak kuliah saat itu identik dengan nongkrong, akhirnya aku memutar otak dan membuat list kira- kira kebutuhannya apa saja," ia menambahkan.
Dia berpikir membuka usaha kafe pertama. Namanya Cotton.Inc bermodal uang hasil penjualan dari bisnis online.
Sebenarnya, usaha berjualan pakaian tersebut berjalan sangat baik, dan bahkan telah repeat order berkali- kali.
Pernah suatu ketika, dirinya nekat membeli pakaian sampai 5000 potong, dan diluar ekspetasi malah habis terjual.
Repeat order berulang- ulang membuat usahanya membesar. Tetapi Sarah masih ingin membuka kafe, dan maka berdirilah bermodal uang- uang keuntungan bisnis pakaian.
Kafe Cotton.Inc bermula dari tempat tanpa pegawai. Alias Sarah harus memasak sendiri semua menu di kafe.
Pengelolaan keuangan sampai pembelanjaan dilakukan sendiri. Rutinitas beberapa bulan itu sempat menyita waktu tidur.
Sarah nampak kelelahan, karena tak jarang pulang pukul 02.00 pagi dari kafe.
"Saya harus mengorbankan jam tidur, apalagi saat maba, jadwal bisa dikatakan sangat padat, pagi sampai siang kuliah dan sorenya berangkat ke kafe," kenang Sarah.
Bayangkan anak gadis pulang jam 2 pagi sampai 7 pagi harus berangkat. Berangkat juga harus lebih awal karena jarak rumah jauh.
Jaraknya antara rumah dan kampus lumayan jauh. Terkadang Sarah berangkat ke kampus tanpa mandi.
Merintis usaha pertama kali terkadang uang hilang. Ketika memasak di dapur, Sarah tak jarang harus rela uang jualan lenyap. Dia tinggal ke dapur kembali sudah tidak ada. Semua karena Sarah belum memiliki mesin khas atau semua manual.
Dia melakukan learning by doing beberapa tahun. Di Cotton.Inc, ia menjual kembang gula, es krim, dan kopi. Awal es krim dibuatnya dengan diakali karena tidak punya freezer. Ia menggunakan kulkas biasa maka diakalai dengan kemasan kecil- kecil.
Sarah mengemas kecil agar bisa muat di tempat terbatas. Keuntungan kafe nampak sudah lumayan, maka dia putar uang keuntungan buat membeli freezer. Begitu seterusnya, setiap ada keuntungan, dia akan putarkan ke dalam bisnis lagi.
Sampai Sarah mampu membeli neon box untuk berpromosi. Tiap malam, kini, nama kafenya dapat terlihat jelas. Dengan begitu anak muda akan datang dan nongkrong sampai malam. Alhamdulillah, dia bersyukur karena ramai sekali, bahkan kafe Cotton Inc terkenal seantero Malang dan luar kota.
Anak pertama dari tiga saudara yang telah bekerja sangat keras. Enam bulan berlalu, Sarah mulai tau pola bisnis, sampai membangun lebih baik. Dari manajemen sampai organisasi dikembangkan Sarah kembali. Tempatnya semakin banyak diliput sampai mendapatkan banyak pengunjung.
Mendirikan Restoran
Cotton Inc sukses tidak membuat Sarah berhenti. Dia memulai kafe baru bernama Keylabs Cafe. Bila Cotton Inc menspesialkan menu gulali kapas.
Maka Keylabs Cafe mengunggulkan menu ice cream nitrogen. Kafe kedua juga sama- sama membludak sampai diluar ekspektasi.
Dia lalu berekspansi sampai ke Bali. Kembali Sara membuka kafe lain bernama Astep Bistro. Tidak berhenti sampai di situ, Sarah ikut join membangun restoran sate Taichan Goreng.
Ada dua lokasi di Malang dan Surabaya. Semua berkat sukses membentu pola berbisnis yang sesuai kebutuhannya.
Sarah belum puas karena telah menemukan polanya. Bisnis berikutnya ia membuka usaha kosmetik bernama Hair Repair by Sarah Keihl.
Gadis cantik ini lantas melanjutkan kerja sama membangun restoran mie. Namanya Mie Bangcad yang dibuka sejak 2011, menghasilkan lebih banyak daripada bayangan.
Sarah mampu membeli mobil mewah, membangun rumah dan punya apartemen. Sudah tidak lagi merepotkan orang tua.
"Paling penting adalah doa orangtua, karena doa tersebut Insya Allah akan melancarkan segala urusan," jelasnya.
Pengorbanan bisnis dilakukan Sarah terbayar di masa depan. Waktu tidur yang telah hilang, kini telah kembali, dan bahkan dia dapat berlibur sampai keluar negeri.
Tentu Sarah bukan tipikal yang senang berdiam diri. Ia akan kembali mengerjakan bisnisnya atau menjadi pembicara ke kampus- kampus.
Ia selalu memotivasi mahasiswa untuk memulai bisnis.
"Saya orang yang ambisius, untuk itu setiap pagi bangun tidur harus ada yang dikerjakan, jangan ada haris yang terbuang sia- sia," ujarnya kepada pewarta Malang Post Online. (*)