Sedangkan di India mungkin terbanyak karena sebanyak 17 juta orang meninggal, akibat flu Spanyol.
Tahun 1919 ketika antibiotik dan vaksin belum lahir, banyak yang percaya bahwa flu Spanyol akan menhancurkan umat manusia.
Terlepas dari namanya flu tingkat infeksinya sangat tinggi, rata-rata korban yang meninggal berusia 20-40 tahun.
Penyakit ini menyebabkan pendarahan di hidung, lambung dan usus, kemudian pendarahan dan efusi pleura menyebabkan pasien tenggelam oleh cairan tubuh mereka.
Itu sebabnya orang muda berusia 20-an dan 40-an yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat lebih mungkin meninggal karena penyakit ini.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Virus Corona Tak Ada Apa-apanya, 1,5 Juta Penduduk Indonesia Meninggal dari 100 Juta Penduduk Dunia Mati, Penyakit Ini Nyaris Membawa Umat Manusia Diambang Kepunahan