Find Us On Social Media :

Ratusan Kali Lebih Mematikan dari Virus Corona, Penyakit ini Pernah Bikin Dunia Porak Poranda Hingga Membuat Manusia di Ambang Kepunahan, Tewaskan 1,5 Juta Penduduk Indonesia

By None, Rabu, 3 Juni 2020 | 19:13 WIB

Ratusan Kali Lebih Mematikan dari Virus Corona, Penyakit ini Pernah Bikin Dunia Porak Poranda Hingga Membuat Manusia di Ambang Kepunahan, Tewaskan 1,5 Juta Penduduk Indonesia

GridPop.ID - Kini Indonesia dan berbagai negara di dunia tengah berperang menghadapi pandemi virus corona.

Covid-19 yang berawal dari Wuhan, China itu kini sudah menyebar hampir ke berbagai belahan dunia.

Korban keganasan virus corona pun tak main-main, berdasarkan statistik per Rabu (3/6/2020), lebih dari 370 ribu penduduk dunia meninggal dunia.

Nyatanya virus corona bukanlah pandemi pertama yang dihadapi umat manusia.

Baca Juga: Tak Mau Telan Ludah Sendiri, Gading Marten Mengaku Pasrah dengan Rencana Tuhan Sekalipun itu Harus Rujuk Kembali dengan Gisel: Udah Belajar dari Kesalahan, Harusnya Akan Lebih Baik Lagi!

Menurut eva.vn salah satu kasus terkenal yang tercatat sejarah adalah pandemi flu Spanyol tahun 1918 yang berakhir pada 1920.

Penyakit ini menginfeksi sekitar 50 hingga 100 juta kematian yang setara dengan 3%-5% dari populasi dunia waktu itu.

Bahkan hal itu membuat semua orang berpikir bahwa manusia diambang kepunahan.

Bulan September 1918, saat Perang Dunia I akan berakhir 11/9/1918 di Manchester Inggris, orang-orang menyambut Perdana Menteru Lloyd George di Albert Square.

Baca Juga: Wajahnya Kelewat Awet Muda Hingga Sering Keliru Dianggap Adik Krisdayanti, Rahasia Kecantikan Yuni Shara Terbongkar, Ternyata Sering Mengonsumsi Minuman Kaya Manfaat ini!

Semua orang senang dengan kemenangan sekutu yang dikirim, tapi Perdana Menteri Inggris tiba-tiba sakit tenggorokan, demam tinggi, dan hilang kesadaran.

Selama 10 hari berikutnya, PM Lloyd George diisolasi di kamar rumah sakit di Manchester.

Dia tidak bisa berjalan, dan harus memakai tabung pernapasan.

Namun, dia beruntung selamat dari perawatan tapi pada saat yang sama 150 orang di Kota Manchester meninggal dalam waktu satu minggu.

Baca Juga: Pesan Satu Porsi Nasi Goreng Senilai Rp1 Juta, Youtuber ini Bongkar Isi Makanan Berharga Fantastis itu dan Temukan Alasan yang Membuat Harganya Melambung Tinggi

Mei 1918, ketika Raja Alfonso XIII dari Spanyol terinfeksi virus ini semua orang masih menggapnya flu biasa.

Mereka hanya menyarankannya untuk berkumur air garam dan mengkarantina diri mereka sampai demam berakhir.

Tidak ada yang membayangkan bahwa dalam 2 tahun flu ini menginfeksi 1/3 populasi dunia, dan menewarkan 50-100 juta jiwa setara 3%-5% pendudun dunia.

Jumlahnya 3-5 kali lipat jumlah tentara yang tewas selama Perang Dunia I.

Baca Juga: Tak Silau dengan Status Sang Kakak Sebagai Artis Hits Tajir Melintir, Adik-adik Raffi Ahmad Cuek Ngemper di Lantai Jualan Kain Demi Menyambung Hidup di Masa Pandemi

Di AS 28% populasi terinfeksi, 675.000 meninggal banyak suku asli Amerikan yang terpengaruh dan musnah, seperti Inuit dan Alaska yang benar-benar musnah.

Kemudian 50.000 warga Kanada meninggal, 300.000 orang Brasil juga meninggal termasuk presidennya kala itu Coleues Alves.

Di Iggris 250.000 orang meninggal, sementara Prancis lebih dari 400.000, di Jepang 300.000 orang orang meninggal dan di Indonesia 1.5 juta.

Sedangkan di India mungkin terbanyak karena sebanyak 17 juta orang meninggal, akibat flu Spanyol.

Baca Juga: Buktikan Dirinya Tak Silau dengan Status Sang Suami Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Penampilan Sederhana Puput Nastiti Devi yang Jauh dari Kesan Mewah saat Antar Anak Tes Kesehatan Curi Perhatian

Tahun 1919 ketika antibiotik dan vaksin belum lahir, banyak yang percaya bahwa flu Spanyol akan menhancurkan umat manusia.

Terlepas dari namanya flu tingkat infeksinya sangat tinggi, rata-rata korban yang meninggal berusia 20-40 tahun.

Penyakit ini menyebabkan pendarahan di hidung, lambung dan usus, kemudian pendarahan dan efusi pleura menyebabkan pasien tenggelam oleh cairan tubuh mereka.

Itu sebabnya orang muda berusia 20-an dan 40-an yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat lebih mungkin meninggal karena penyakit ini.

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Virus Corona Tak Ada Apa-apanya, 1,5 Juta Penduduk Indonesia Meninggal dari 100 Juta Penduduk Dunia Mati, Penyakit Ini Nyaris Membawa Umat Manusia Diambang Kepunahan