Find Us On Social Media :

Angin Segar Berhembus di Tengah Sektor Ekonomi Morat-marit karena Pandemi Corona, Nilai Rupiah Menguat Jadi Rp 14.000, BI: Adaya Topangan dari Faktor Global dan Domestik

By Septiana Risti Hapsari, Jumat, 5 Juni 2020 | 13:00 WIB

ilustrasi rupiah. KONTAN/Muradi/2018/09/06

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah mengatakan, penguatan rupiah yang terbilang cukup signifikan sebenarnya ditopang oleh faktor global dan domestik.

Di pasar keuangan global, nilai tukar dollar AS semakin melemah dipicu oleh 3 hal. Mulai dari ekonomi dunia yang berangsur pulih hingga adanya demo massa di AS.

Pertama, optimisme terhadap pemulihan ekonomi dunia menguat sejalan dengan dibukanya kembali kegiatan ekonomi di berbagai negara.

Baca Juga: Jadi Peramal Kondang yang Prediksinya Jarang Meleset, Mbah Mijan Wanti-wanti Nikita Mirzani yang Blak-blakan dan Suka Nyinyir: Takutnya Bakal Ketemu Kesialan

"Kedua, suku bunga simpanan US Dollar saat ini sangat rendah mendekati nol persen, bahkan banyak imbal hasil obligasi negara di sejumlah negara maju sudan negatif. Ketiga, meluasnya demo di seluruh Amerika," kata Nanang kepada awak media, Rabu (3/6/2020).

Sementara dari sisi domestik, investor global mulai mencari kembali instrumen pasar dengan imbal hasil tinggi, karena imbal hasil dalam dollar AS dan sejumlah mata uang negara maju sudah sangat rendah.

Alhasil, para investor itu masuk kembali ke RI mengingat RI menawarkan persentase imbal hasil yang menarik, setelah sebelumnya minggat akibat kekhawatiran pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lama Menghilang Bak Ditelan Bumi, Fatin Shidqia Tiba-tiba Pamer Gandengan Baru yang Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Siapa?