Find Us On Social Media :

Angin Segar Berhembus di Tengah Sektor Ekonomi Morat-marit karena Pandemi Corona, Nilai Rupiah Menguat Jadi Rp 14.000, BI: Adaya Topangan dari Faktor Global dan Domestik

By Septiana Risti Hapsari, Jumat, 5 Juni 2020 | 13:00 WIB

ilustrasi rupiah. KONTAN/Muradi/2018/09/06

"Tentunya dengan peringkat rating investment grade, yield SBN 10 tahun yang menawarkan imbal hasil 7,5 persen sangat menarik bagi investor global (yield hunting). Apalagi baru saja India menawarkan credit ratingnya di-downgrade," papar Nanang.

Sebagai informasi, kembali tumbuhnya kepercayaan investor kepada RI terlihat pada lelang Surat Berharga Negara ( SBN) pada Selasa lalu.

Pada lelang itu, terjadi penawaran masuk hingga Rp 105 triliun, merupakan yang tertinggi sejak 28 Februari 2020. Sekitar 30 persen dari incoming bid tersebut berasal dari investor asing.

Baca Juga: Tak Sungkan Bermanja Ria dengan Ashanty, Azriel Hermansyah Malah Terlihat Kaku Saat Rayakan Ulang Tahun Bersama Krisdayanti Hingga Bikin Netizen Geregetan: Mana Ibu Tiri, Mana Ibu Kandung?

Investor asing yang tidak memperoleh dari lelang perdana, akhirnya masuk ke pasar sekunder pada hari ini.

Tak heran, yield SBN 10 tahun tembus di bawah 7 persen hari ini dan ditutup di angka 6,98 persen.

"Akhirnya, pasokan valas dari bank-bank luar negeri yang terkait dengan inflows ke SBN tersebut mendorong Rupiah menguat hari ini ke level Rp 14.050," pungkas Nanang.

Baca Juga: Ibu Reino Barack Tolak Luna Maya Mentah-mentah, Syahrini Justru Dapat Panggilan Sayang dari Mama Mertua, Diambil dari Bahasa Jepang dan Punya Makna Indah!

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rupiah Menguat ke Kisaran Rp 14.000, BI: Kepercayaan Investor Pulih