Find Us On Social Media :

Bertahun-tahun Getol Kembangkan Senjata Mematikan, Sosok Ini Bongkar Alasan Kim Jong Un Terobsesi Nuklir Meski Dikecam Banyak Negara: Hatinya Berbeda

By None, Senin, 8 Juni 2020 | 14:20 WIB

Bertahun-tahun Getol Kembangkan Senjata Mematikan, Sosok Ini Bongkar Alasan Kim Jong Un Terobsesi Nuklir Meski Dikecam Banyak Negara: Hatinya Berbeda

GridPop.ID - Sudah bukan rahasia lagi jika negara Korea Utara mengembangkan senjata nuklir.

Senjata nuklir merupakan salah satu senjata yang paling mematika.

Meskipun ditentang banyak negara, nyatanya negara Kim Jong Un tetap getol mengembangkan senjata mengerikan itu.

Baca Juga: Tak Pernah Ikut Campur Urusan Orang, Mendadak Tamara Bleszynski Bagikan Potret Bersama Krisdayanti Ungkap Hal ini Ditengah Permasalahan Sang Diva, Warganet Ikut Bereaksi Singgung Soal Masa Lalu, Kenapa?

Kim Jong-Un diketahui telah memimpin Korea Utara selama 9 tahun sejak tahun 2011 silam.

Diktator dan 'Pemimpin Agung' itu mencapai headline berita setelah ia menghilang dua kali selama beberapa minggu sejak April lalu.

Banyak yang berspekulasi jika ia telah meninggal saat operasi penyakit jantungnya dan klaim tersebut tidak dibantah oleh Korea Utara.

Adik perempuannya, Kim Yo-Jong dianggap sebagai penerus Kim Jong-Un sampai ia muncul lagi.

Baca Juga: Ngaku Bisa 8 Kali Main Semalam, Nikita Mirzani Blak-blakan Tak Ada yang Mau Menawar Dirinya Meski Sudah Bersedia Jual Diri Karena Penghasilan Jadi Artis Tak Seberapa: Ternyata Gadun-Gadun itu Gak Tertarik!

Sembilan tahun memerintah Korea Utara, ia kembangkan program pengembangan nuklir.

Ia tetap lakukan itu meskipun mendapat ancaman dari Barat bahkan sanksi dari PBB.

Saat ini diyakini ia memiliki 20-30 misil nuklir sebagai senjatanya.

Ia juga masih punya bahan untuk membuat 60 misil nuklir lagi.

Menariknya, meskipun ia punya cukup senjata untuk mulai perang dunia, ahli Korea Utara menyebutkan bahwa Kim Jong-Un tidak punya niatan untuk tembakkan senjata-senjata tersebut.

Baca Juga: Terkenal Sakti Mandraguna Sampai Pernah Ancam Santet Presiden Amerika Jika Nekat Datangi Indonesia, Ki Gendeng Pamungkas Dikabarkan Meninggal Dunia Karena Diabetes

Dikutip dari Express.co.uk, Chris Mikul mengatakan ia curiga ada kebohongan bahkan motif penuh dosa yang membuat Kim Jong-Un terus-terusan membuat program nuklir.

Kim Jong-Un adalah pemimpin ketiga dari negaranya, meneruskan Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il.

Kim Jong-Un diyakini menjadi pimpinan Korea Utara paling liberal saat ini, yang mana terjadi karena ia dididik di luar negeri.

Kim Jong-Un habiskan beberapa tahun belajar di Swiss, berteman dengan beberapa orang dan mencintai video games dan basket.

Baca Juga: Disentil Soal Agama Hingga Dibandingkan dengan Ki Joko Bodo yang Sudah Bertaubat, Mbah Mijan Skak Mat Netizen dengan Jawaban Mengejutkan: Pertaubatan Adalah Hak Prerogatif Allah!

Mikul mengatakan, "ia lama-lama menjadi terpengaruh budaya barat, sehingga bisa dilihat betapa besar perbedaannya dengan pendahulunya.

"Menurutku banyak tanda jika ia merupakan karakter penuh kebaikan, karena dalam hati ia berbeda...tapi meski begitu ia masih diktator yang brutal."

Mikul, yang menulis 'My Favourite Dictators' tahun lalu, membantah jika Kim Jong-Un dapat menjadi pemimpin Korea Utara paling sukses.

Ia tambahkan karena tidak ada yang mau melihat kesuksesannya sebagai diktator, dan masih banyak hal yang akan terjadi lebih buruk jika ia meninggal dunia.

Baca Juga: Ngebet Nikmati Ritual Indehoy Malam Pertama Usai Nikah, Pria ini Telan Pil Pahit Selalu Ditolak Pasangan saat Ingin Berhubungan Intim Hingga Syok Tahu Fakta Sebenarnya Setelah Sang Istri Ngotot Minta Cerai dan Kabur dari Rumah

"Ia punya senjata nuklir sekarang, ia memang menjadi Kim paling sukses karena ia berhasil lakukan tujuan yang ingin mereka kejar sejak tahun 60-an.

"Alasan mereka ingin punya senjata nuklir adalah mereka tahu jika itu adalah kebijakan jangka panjang yang akan tetap menjaga rezim mereka selamanya.

"Namun menurutku, ia tidak akan menembakkannya karena akan berakhir menjadi kerusakan di Korea Utara.

"Jadi bagus baginya untuk tidak menembakkan dan memulai perang dengan nuklir mereka."

Baca Juga: Buktikan Kekayaannya Bukan Kaleng-kaleng, Intip Penampilan Seksi Nikita Mirzani Pakai Tank Top Putih Sambil Tenteng Tas Mini Branded yang Harganya Setara Mobil

Maret tahun ini, Korea Utara telah lakukan tes misil ke-147 sejak 1984 di bawah kepemimpinan 3 pemimpin.

Kim Jong-Un sendiri telah lakukan 119 tes misil, paling banyak dibandingkan kedua pemimpin sebelumnya dan beberapa tes dianggap ancaman besar bagi Amerika.

John Hyten, pejabat kelas 2 di Pentagon, menyatakan pemimpin Korea Utara kembangkan program misil baru "secepat orang-orang di planet ini".

Ia mengklaim mereka belajar dari kesalahan pihak lain dan mencoba membuat keuntungan dari program misil, yang dia klaim dapat sebabkan bahaya di seluruh dunia.

Walaupun dianggap Amerika sebagai ancaman, Mikul yakin senjata nuklir memiliki arti lebih simbolis bagi Korea Utara.

Baca Juga: Terkenal, Kaya Raya, dan Populer! Ki Gendeng Pamungkas Akhirnya Bertaubat dari Dunia Mistik Usai Tubuhnya Tiba-tiba Lumpuh saat Berhaji

Jika Kim Jong-Un meninggal, ia takutkan akan lebih banyak risiko muncul dari dalam negara itu karena belum ada "penerus resmi" yang disebutkan.

Jika itu terjadi, akan ada perebutan kekuasaan di antara pejabat tinggi Korea Utara, dan bisa runtuhkan rezim tersebut.

Mikul juga mengatakan, jika Kim Jong-Un meninggal maka akan ada ratusan atau ribuan warga Korea Utara melarikan diri, sebabkan kekacauan di China, Korea Selatan dan Rusia.

"Sehingga mungkin lebih baik miliki Kim Jong-Un sebagai pemimpin meskipun ia diktator yang brutal. Ekonomi lebih baik saat ia pimpin negara itu."

GridPop.ID (*)

 

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Korea Utara Mati-matian Terus Kembangkan Senjata Nuklir, Terungkap Inilah Obsesi Besar Kim Jong-Un Selama Ini