GridPop.ID - Kabar kurang baik kembali berhembus di tengah pandemi corona.
Perusahaan ride-hailing Gojek dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.
Diberitakan Kompas.com (23/6/2020), kabarnya pengumuman ini akan dilakukan minggu ini.
KompasTekno pun telah menghubungi pihak Gojek Indonesia dan hingga saat ini, mereka belum memberikan keterangan resmi terkait informasi tersebut.
Sekedar informasi, pihak Gojek sendiri baru menerima kucuran dana dari investor besar, Facebook PayPal.
Meski tak disebut berapa besar dana yang diberikan, namun kabarnya total pendanaan yang diterima Gojek diklaim mencapai 3 milliar dollar AS (RP 42 triliun).
Facebook dan PayPal menyuntik modal pada perusahaan ride-hailing ini dengan tujuan agar kedua aplikasinya dapat terintegrasi pada aplikasi gojek.
Masih melansir dari Kompas.com, diungkapkan ada 430 karyawan yang di PHK oleh pihak perusahaan Gojek akibat pandemi Covid-19.
PHK ini juga berhubungan dengan dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi Covid-19, yakni layanan GoLife meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.
Berdasarkan keterangan manajemen, kedua bisnis itu membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19.
Aplikasi GoLife sendiri dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.
"Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak," tulis keterangan Gojek yang diterima Kompas.com, Rabu (24/6/2020).
Adapun 430 karyawan tersebut, yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival.
Kondisi tersebut sama dengan 9 persen dari total karywan yang di PHK.
Sementara itu, langkah penghentian dan PHK ini membuat perusahaan dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk memperkuat fokus kepada bisnis yang memiliki dampak paling luas, khususnya mencakup 3 layanan inti.
Terlebih, 3 layanan inti yang dimaksud menunjukkan hasil pertumbuhan yang menjanjikan di tengah pandemi.
"Seperti bisnis logistik yang tumbuh 80 persen sejak awal pandemi, atau layanan belanja kebutuhan sehari-hari (grocery) yang telah naik 2 kali lipat," tulis manajemen.
GridPop.ID (*)