Polisi menyebut, identifikasi kendaraan pelaku adalah hasil dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan 12 kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu pada Senin, 29 Juli 2019, Busromi sempat mengeluarkan pernyataan jika pelaku tabrak lari di overpass Mahana tidak hanya satu orang.
"Dengan adanya identitas seseorang ini. Di dalam kendaraan ini ada beberapa orang. Memastikan yang saat itu mengemudikan itu siapa. Itu saja," terang Busroni, di Solo, Jawa Tengah, Senin (29/7/219).
Saat itu ia mengatakan masih mengumpulkan bukti tambahan untuk mencocokkan identitas yang sudah ada dengan kendaraan yang digunakan saat menabrak korban.
"Siapa yang mengendarai saat itu. Karena di dalam kendaraan itu tidak hanya satu orang. Bisa jadi dua, bisa jadi empat," kata dia.
"Yang penting kami mencari bukti-bukti tambahan mengkaitkan si A berada di kendaraan A. Kemudian yang ada di dalam kendaraan itu A, B, C, D. Ini siapa yang mengendarai. Kami sedang dalami itu dan kami sudah menemukan titik identitasnya," imbuh dia.
"Karena kami tidak boleh main-main. Tidak boleh sembrono. Kami harus teliti satu persatu sehingga nantinya di pengadilan tidak terbantahkan seperti itu," ujar Busroni.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Setahun Perjalanan Martin Mencari Pelaku Tabrak Lari Sang Istri'