Find Us On Social Media :

Geger Gaya Pacaran Ala Orang Rimba, Dilarang Pegang Tangan dan Ajak Bicara Perempuan Selama 5 Tahun Hingga Sanksi Denda dan Pukulan Kayu Anggota Keluarga!

By Arif Budhi Suryanto,None, Senin, 6 Juli 2020 | 09:13 WIB

Ilustrasi pacaran

Tiga bulan lalu, Kompas.com naik motor bersama Betuah (19) pada jalan berlubang dekat Desa Air Panas, di kaki Bukit Duabelas, Kabupaten Sarolangun, Jambi, anak muda Rimba itu tiba-tiba berhenti, dan menatap serombongan Orang Rimba yang lewat.

Tampak ada tiga orang anak kecil dan dua orang dewasa. Tapi Betuah menatap semak dalam-dalam. Rupanya dalam semak itu ada Bepawal.

Baca Juga: Hidup Bahagia Usai Dinikahi Sultan Andara, Nagita Slavina Ternyata Pernah Lalui Masa Kelam Saat Pacaran, Sempat Stres hingga Diancam Bunuh Diri

"Aku tidak melihat semak Bang. Jangan bilang aku gila. Aku melihat Bepawal. Orang Rimba remaja, harus bersembunyi kalau ketemu orang asing," kata Betuah kepada Kompas.com dengan tatapan kosong.

Sepanjang jalan menuju rumah H Jaelani atau Tumenggung Tarib di Desa Paku Aji, Betuah bercerita suka duka dalam menjalankan tradisi Bekintangon, di keluarga Bepawal (18) yang doyan tinggal di kebun sawit.

Baca Juga: Laris Manis Dipepet Banyak Pria Usai Sandang Status Janda, Ayu Ting Ting Akui Pernah Pacaran dengan Orang India, Shaheer Sheikh?

Tradisi Bekintangon

Tradisi Bekintangon adalah pengabdian dalam berpacaran. Betuah sudah dua tahun menjalani tradisi itu, yakni tinggal dan membantu calon mertua atau ayah perempuan yang dicintainya, dalam segala urusan pekerjaan tanpa pamrih.

Pekerjaan dimaksud di antaranya menyadap karet, berladang atau bermalom, mencari jernang, dan berburu.

"Saya membantu semua pekerjaan (ayah) perempuan yang disayang. Dan, tinggal bersama keluarganya selama dua tahun," kata Betuah dengan senyum simpul sembari menatap gemintang di langit, saat malam gelap mengepung pelataran kantor KKI Warsi, beberapa waktu lalu.

Betuah mengaku bahagia pernah hidup bersama keluarga Bepawal. Setelah berangkat kerja bersama ayah perempuan dan biasanya pulang larut malam, di rumah telah tersedia makanan dan kopi, buatan bidadari pujaan hati.