Find Us On Social Media :

Geger Gaya Pacaran Ala Orang Rimba, Dilarang Pegang Tangan dan Ajak Bicara Perempuan Selama 5 Tahun Hingga Sanksi Denda dan Pukulan Kayu Anggota Keluarga!

By Arif Budhi Suryanto,None, Senin, 6 Juli 2020 | 09:13 WIB

Ilustrasi pacaran

GridPop.ID - Cara berpacaran setiap orang tentu berbeda-beda, termasuk bagi Orang Rimba.

Pasalnya, ada sebuah tradisi yang harus dipatuhi oleh lelaki rimba untuk membuktikan keseriusannya terhadap pasangan.

Pembuktian itu nantinya ditunjukkan sang lelaki dalam 2.000 hari masa 'PDKT' kepada calon mertua.

Baca Juga: Pernah Sangat Berarti dalam Hidup Ariel NOAH, Luna Maya Ternyata Sempat Dikenalkan dengan Sosok Wanita yang Paling Penting pada Diri Sang Vokalis!

Sebab, seorang perempuan sendiri memiliki posisi yang tinggi dalam peradahan Orang Rimba. Seorang dukun atau malim adalah wanita. Garis keturunan berada pada perempuan.

Bahkan untuk mengukuhkan tumenggung atau pemimpin Orang Rimba dalam struktur masyarakat mereka, juga dilakukan oleh perempuan.

Baca Juga: Geram Syahrini Dituding Makan Teman, Reino Barack Tak Tinggal Diam hingga Sebut Luna Maya Lakukan Kesalahan Fatal saat Pacaran: Dia Melanggar Prinsip Hidup Saya!

Kutipan lirik lagu, Bukan Bintang Biasa (BBB) "putus satu tumbuh seribu, putus nyambung, putus nyambung, putus nyambung, kalau dekat benci kalau jauh kangen" hanya berlaku pada anak milenial. Tetapi tidak bagi remaja rimba.

Dalam masa pacaran, Orang Rimba mengenal istilah Bekintangon. Yakni tradisi seorang lelaki mengabdi kepada perempuan (pujaan hati) dan keluarganya selama bertahun-tahun. Sekali putus, tidak bisa kembali nyambung.

Tiga bulan lalu, Kompas.com naik motor bersama Betuah (19) pada jalan berlubang dekat Desa Air Panas, di kaki Bukit Duabelas, Kabupaten Sarolangun, Jambi, anak muda Rimba itu tiba-tiba berhenti, dan menatap serombongan Orang Rimba yang lewat.

Tampak ada tiga orang anak kecil dan dua orang dewasa. Tapi Betuah menatap semak dalam-dalam. Rupanya dalam semak itu ada Bepawal.

Baca Juga: Hidup Bahagia Usai Dinikahi Sultan Andara, Nagita Slavina Ternyata Pernah Lalui Masa Kelam Saat Pacaran, Sempat Stres hingga Diancam Bunuh Diri

"Aku tidak melihat semak Bang. Jangan bilang aku gila. Aku melihat Bepawal. Orang Rimba remaja, harus bersembunyi kalau ketemu orang asing," kata Betuah kepada Kompas.com dengan tatapan kosong.

Sepanjang jalan menuju rumah H Jaelani atau Tumenggung Tarib di Desa Paku Aji, Betuah bercerita suka duka dalam menjalankan tradisi Bekintangon, di keluarga Bepawal (18) yang doyan tinggal di kebun sawit.

Baca Juga: Laris Manis Dipepet Banyak Pria Usai Sandang Status Janda, Ayu Ting Ting Akui Pernah Pacaran dengan Orang India, Shaheer Sheikh?

Tradisi Bekintangon

Tradisi Bekintangon adalah pengabdian dalam berpacaran. Betuah sudah dua tahun menjalani tradisi itu, yakni tinggal dan membantu calon mertua atau ayah perempuan yang dicintainya, dalam segala urusan pekerjaan tanpa pamrih.

Pekerjaan dimaksud di antaranya menyadap karet, berladang atau bermalom, mencari jernang, dan berburu.

"Saya membantu semua pekerjaan (ayah) perempuan yang disayang. Dan, tinggal bersama keluarganya selama dua tahun," kata Betuah dengan senyum simpul sembari menatap gemintang di langit, saat malam gelap mengepung pelataran kantor KKI Warsi, beberapa waktu lalu.

Betuah mengaku bahagia pernah hidup bersama keluarga Bepawal. Setelah berangkat kerja bersama ayah perempuan dan biasanya pulang larut malam, di rumah telah tersedia makanan dan kopi, buatan bidadari pujaan hati.

"Itulah obat pelepas lelah," kenang Betuah dengan mata berbinar.

Remaja Rimba yang sehari-hari aktif sebagai penyiar Radio Komunitas Orang Rimba (Benor) saat melakukan tradisi Bekintangon, juga dituntut untuk mendidik pacarnya tentang cara hidup dan bekerja dalam rumah tangga.

Baca Juga: Sebelum Persunting Syahrini, Tetangga Luna Maya Bongkar Fakta Mengejutkan Sebut Sang Artis Sudah 2 Tahun Tinggal Bareng Reino Barack dan Sering Lakukan Hal Ini Berdua hingga Buat Pak RT Sungkan Negur Gegara Sikapnya

Denda pegang tangan

Poin penting dalam Bekintangon adalah mendidik calon istri. Meskipun tinggal bersama keluarga perempuan, Betuah tidak boleh macam-macam, selayaknya gaya berpacaran anak milenial.

"Kalau pegang tangan, denda 20 bidang kain," sebut Betuah dengan tegas.

Bahkan di tempat lain, bukan di Kedundung Mudo, kelompok Tumenggung Grip. Mengajak perempuan muda rimba bicara, bisa dikenai 50 bidang kain.

Namun sayang, setelah dua tahun bekintangon, Betuah dan Bepawal tak berjodoh. Keduanya telah berbeda keyakinan, Betuah telah memeluk Islam, sedangan Bepawal masih setia dengan kepercayaan Bedewo.

Menurut Betuah, apabila menikah namun tradisi Bekintangon-nya belum genap lima tahun lebih atau sekitar 2.000 hari, maka ada tradisi dipukul pakai kayu (lelaki dan perempuan) oleh seluruh keluarga perempuan.

Baca Juga: 8 Tahun Pacaran hingga Dituding Jadi Pihak Ketiga, Desy Ratnasari Telan Pil Pahit Gagal Nikahi Irwan Mussry, Kini Kehidupannya Bahagia Pamer Kelulusan Sang Putri

"Pukulan itu terkadang sampai cacat. Tapi kita boleh melarikan diri. Ini bagian dari menebus dosa. Karena bekintangon belum sampai 2.000 hari," kata Betuah menjelaskan.

Tradisi Bekintangon ini juga diabadikan dalam buku Butet Manurung, Sokola Rimba. Dalam buku itu, Butet menjelaskan perempuan rimba memiliki posisi tinggi dalam peradaban Orang Rimba.

Dalam ritual pengobatan bebale, yakni ritual paling sakral, dipimpin oleh perempuan yang disebut malim atau dukun. Untuk mengukuhkan Tumenggung, pemimpin tertinggi Orang Rimba juga perempuan.

Baca Juga: Ngakunya Tak Pacaran Meski Pernah Main Ranjang Bareng, Nikita Mirzani Akhirnya Beberkan Kisah Asmaranya dengan sang Aktor yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Meskipun Orang Rimba lelaki memiliki banyak istri, tapi garis keturunan berasal dari ibu atau matrilineal.

Dengan demikian, apabila lelaki hendak memperistri perempuan rimba, maka dia harus tinggal bersama keluarga perempuan selama beberapa tahun.

Ujian niti antui

Setelah melewati tradisi Bekintangon, apabila berhasil, maka lanjut pada ujian berikutnya, yakni niti antui. Niti antui ini memang menyerahkan jodoh atau tidaknya kepada alam.

Baca Juga: Sekarang Sandang Status Istri Bangsawan, Tak Disangka Sebelum Menikah Kate Middleton Pernah Diperlakukan Layaknya Pelayan Oleh Pangeran William Karena Hal Sepele Ini

Kasi Tradisi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Eri Argawan menuturkan, proses niti antui adalah seorang lelaki harus melewati pohon Antui yang sudah dikuliti, sehingga sangat licin.

"Kalau dia (lelaki) itu jatuh ya tidak bisa menikah. Karena niti antui ini membuktikan kejantanan, ketangkasan dan kecerdasan seorang lelaki," kata Eri, Jumat (3//2020).

Dia juga menjelaskan kalau tradisi niti antui telah dicatat dan dilestarikan negara melalui skema Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 2017. Tidak hanya Niti Antui, ada banyak kebudayaan yang telah ditetapkan menjadi WBTB, diantaranya ambung Orang Rimba, Cawot Orang Rimba, Ritual Bebale dan Tari Elang.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Tradisi Pacaran Orang Rimba, 2.000 Hari Mengabdi di Calon Mertua, Pegang Tangan Pacar Kena Denda'