Tak hanya itu, Indonesia mulai gerah dengan kelakuan China dan sergap menangangi kasus perbudakan dan perdagangan manusia yang dilakukan oleh Tiongkok.
Baru-baru ini Tentara Nasional Indonesia kembali melakukan operasi penyelamatan warga negara Indonesia dari perbudakan yang dilakukan oleh kapal China.
Warga negara Indonesia itu diduga merupakan hasil dari perdagangan manusia yang dilakukan China.
Melansir Kompas.com via Sosok.id, diungkapan TN berhasil menyelematkan sekitar 23 orang dengan rincian 22 orang selamat, satu orang meninggal.
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto memberikan penjelasan mengenai pengejaran dua kapal berbendera China dan ditemukannya jasad satu pekerja WNI, ABK salah satu kapal, dalam kondisi tewas di dalam freezer.
Korban tewas tersebut bernama Hasan Afriandi asal Lampung. WNI yang meninggal dunia di kapal berbendera China tersebut sebelumnya telah mencari cumi di perairan Argentina bersama sembilan WNI lainnya, di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118.
Sementara di kapal berbendera China lain yang juga dikejar, yakni Lu Huang Yuan Yu 117, terdapat 12 WNI yang bekerja sebagai ABK.
"Jadi total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan dari dua kapal nelayan berbendera China, yakni Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118," kata Indarto Budiarto saat melakukan pres rilis di Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020).
Diceritakan Indiarto, di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118 terdapat 32 kru yang terdiri dari 10 WNI termasuk almarhum Hasan Afriandi dan 15 WNA asal China serta delapan WNA asal Filipina.