GridPop.ID - Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pandemi corona di Indonesia disoroti banyak pihak.Kebijakan-kebijakan yang dibuat tentu guna menekan penyebaran virus Covid-19 agar tidak lebih parah.
Baca Juga: Muncul Kasus Baru Pasca 2 Bulan Nol Kasus Corona, China Kembali Lakukan Kebijakan Lockdown Sejumlah Wilayah Karena Khawatir Penularan Lokal MeningkatBeberapa negara sempat mengambil kebijakan lockdown, namun tidak dengan Indonesia.Sejak awal, Presiden Joko Widodo memang sudah menegaskan tidak ada lockdown di Indonesia.
Baca Juga: Dampak di Rumah Aja, Anggota Komunitas Telanjang Meroket Hingga 100% Dibanding Sebelum Corona, Para Pengikutnya Girang: Bisakah Aku di Lockdown Selamanya?Hingga sampai saat ini, dampaknya tidak melakukan lockdown dirasakan pada sektor ekonomi.
Diberitakan dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo menilai, langkah pemerintah tidak melakukan karantina wilayah atau lockdown dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19 sudah tepat.Ia menyebutkan, jika kebijakan lockdown diberlakukan, hal itu akan berimbas fatal bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Selalu Bertemu di Rumah Saat Lockdown, Puluhan Pasangan Suami Istri Rela Mengantri Demi Bisa Bercerai, Ahli Ini Ungkap Fakta Mengejutkan: Semakin Banyak Waktu Bersama, Semakin Mereka Saling Membenci"Saya enggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu, mungkin (pertumbuhan ekonomi) bisa minus 17 (persen)," kata Presiden Jokowi saat saat rapat dengan para gubernur di Istana Bogor, Rabu (15/7/2020), dikutip dari Setkab.go.id.Desakan untuk lockdown diketahui disuarakan sejumlah pihak saat virus corona mulai mewabah di Indonesia pada Maret lalu.Namun, Presiden Jokowi lebih memilih menggunakan skema pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penularan.
Baca Juga: Tak Terapkan Lockdown hingga Dipuji WHO sebagai Negara Terbaik Atasi Penyebaran Covid-19, Korea Selatan Alami Lonjakan Pasien Corona usai 7 Pekan Terapkan New Normal!Menurut Presiden Jokowi, akibat tidak lockdown, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih lebih baik ketimbang negara-negara lain.
Pada kuartal pertama, ekonomi RI masih tumbuh di angka 2,97 persen, meskipun turun dari kisaran lima persen.Pada kuartal kedua ini, Presiden Jokowi mengaku sudah menerima prediksi bahwa ekonomi akan minus 4,3 persen.
Baca Juga: Dunia Hiburan Kembali Berduka, Diduga Stres karena Sepi Job Akibat Pandemi Covid-19, Artis Cantik ini Ditemukan Tewas Bunuh Diri di KediamannyaNamun, ia menegaskan, angka itu masih lebih baik ketimbang negara-negara lain yang diprediksi Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)."Terakhir yang saya terima dari OECD, Perancis misalnya di angka minus 17,2 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, Amerika (Serikat) minus 9,7 persen," kata Presiden Jokowi.
GridPop.ID (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Saya Tidak Bisa Bayangin kalau Dulu Kita Lockdown..."