Find Us On Social Media :

Jadi Pecandu Kopi Saat Usianya Masih 6 Bulan, Balita Ini Mampu Habiskan 1,5 Liter Kopi Tubruk Setiap Hari, Ternyata Kisah di Baliknya Sungguh Menyayat Hati

By Arif B,None, Selasa, 21 Juli 2020 | 13:00 WIB

Khadijah Haura, bayi 1 tahun 2 bulan yang terpaksa minum lima gelas kopi tubruk sehari lantaran orangtuanya tak mampu beli susu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

GridPop.ID - Seperti yang kita tahu, untuk tumbuh kembang anak diperlukan asupan gizi dan nutrisi.

Namun sayang, tidak semua anak beruntung terlahir di keluarga dengan keadaan ekonomi berkecukupan.

Seperti bayi asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bernama Hadijah Haura ini.

Baca Juga: VIRAL Balita 18 Bulan Tertidur Selama Satu Tahun Bak Putri dalam Cerita Dongeng, Ibunya Ungkap Penyakit Langka yang Diderita Buah Hatinya Hingga Sempat Diruqyah

Karena keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, Hadijah Haura terpaksa mendapatkan kopi tubruk sebagai pengganti susu formula.

Tak tanggung-tanggung, ia bisa minum 1,5 liter kopi tubruk dalam sehari.

Kisahnya pun sempat viral pada September 2019 lalu.

Baca Juga: Miris, Balita Penderita Bocor Jantung Tak Dilayani karena Belum Daftar BPJS, Bupati Barito Kuala Berhenti Kerjasama dengan BPJS: Seperti Tak Ada Rasa Kemanusiaan!

Mengandung kafein tinggi yang tak baik untuk bayi, kisah miris ini membuat Dinas Kesehatan bertindak.

Melansir Kompas.com, kebiasaan minum kopi ini telah dilakoni Hadijah Haura sejak usianya masih 6 bulan.

Dalam sehari, Hadijah Haura bisa menghabiskan 4 sampai 5 gelas kopi tubruk atau setara 1,5 liter kopi dengan gula.

Baca Juga: Menangis Pilu Disamping Jasad Ibunya yang Terbujur Kaku, Balita Ini Viral Usai Berbaring Sambil Berderai Air Mata Panggil dan Peluk Tubuh Sang Bunda yang Sudah Tiada

Bila dihitung-hitung banyaknya Hadijah Haura konsumsi kopi per hari sejak 8 bulan terakhir adalah sekitar 1200 gelas atau setara dengan 360 liter kopi.

Bukan tanpa alasan, kedua orangtuanya mengaku tak memiliki uang untuk membeli susu.

Baca Juga: Dicabuli 3 Orang Terdekatnya hingga Hamil, Remaja Pembunuh Balita Bercita-cita Ingin Jadi Komikus dan Kuliah di IKJ, Berikut Curhatan Pilunya!

Kendati ruti mengkonsumsi kopi, kedua orang tua Hadijah Haura mengaku pertumbuhan fisik bayi mereka seperti anak normal lainnya.

Di usianya yang baru 14 bulan, Hadijah Haura tergolong sebagai anak yang aktif.

Saking aktifnya, kedua orang tua Hadijah, Sarifudin dan Anita mengatakan sang anak acap kali membuat mereka tak bisa tidur lantaran sering main sendiri.

Anita dan suaminya, Sarifudin adalah seorang buruh kupas kopra yang hanya memiliki gaji maksimal sehari sekitar Rp 20 ribu.

Baca Juga: Sempat Jadi Teka-teki, Akhirnya Terbongkar Makna Tersembunyi Dibalik Gambar Misterius Milik Siswi SMP Pembunuh Balita di Sawah Besar: Itu yang Dilakukan Pacarnya!

Jika gajinya dan suaminya digabung, dalam sehari Anita dan Sarifudin hanya bisa mengumpulkan sekitar Rp 40 ribu.

Dengan jumlah uang yang begitu terbatas, Anita mengaku hanya cukup untuk memenuhi dapur kecil keluarganya.

"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Gadis Pembunuh Balita di Sawah Besar Ternyata Sedang Hamil 3 Bulan, Pelaku Tak Lain Adalah Kerabatnya Sendiri, Kak Seto: Ini Bisa Menimbulkan Permasalahan Psikologis

Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi," ungkap Anita seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Timur.

Selama ini, Anita dan Sarifudin hanya bisa mengandalkan upah sebagai buruh kupas kopra untuk bertahan hidup.

Bila masuk musim panen, Sarifudin biasanya akan beralih profesi menjadi buruh angkut padi di sawah karena upahnya yang lebih besar.

Namun usai panen, ia kembali menekuni profesi sebagai buruh kupas kopra dan itu pun jika ada kelapa yang bisa diolah jadi kopra.

Baca Juga: Masih Ingat Pembunuhan Balita 5 Tahun dalam Lemari? Fakta Lain Terungkap, Ternyata NF Merupakan Korban Pemerkosaan Paman dan Kekasihnya Hingga Hamil 3,5 Bulan

Bila tak ada bahan bakunya, Sarifudin dan Anita menganggur sampai bahan baku terkumpul kembali untuk diolah.

Sebenarnya, Anita sendiri mengaku tak ingin buah hatinya terus menerus mengkonsumsi kopi seperti ini.

Ia sendiri juga khawatir dengan kesehatan anak semata wayangnya yang dalam masa pertumbuhan tersebut.

Baca Juga: Hatinya Hancur, Yan Vellia Tidak Dapat Membendung Air Mata Saat Anak Didi Kempot yang Masih Balita Tak Berhenti Menanyakan Keberadaan Bapaknya Setiap Malam: Aku Belum Sanggup

Sang anak mulai menunjukkan tanda-tanda kerajingan atau adiktif terhadap kopi.

Bila belum diberikan kopi, Hadijah Haura tidak bisa tidur dan bakal terus merengek sampai diberikan kopi oleh kedua orang tuanya.

"Bahkan ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur,” tambah Anita.

Baca Juga: Mengharukan, Kisah Orang Tua di Yogyakarta Jatuh Bangun Rawat Anak Balitanya yang Positif Covid-19 hingga Akhirnya Dinyatakan Sembuh

Anita mengaku selama ini ia dan suami tak pernah mendapatkan bantuan susu atau asupan gizi dari Dinas Kesehatan setempat.

Melansir Kompas.com, Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polman, Sulawesi mengatakan pihaknya telah mengunjungi bayi tersebut.

Baca Juga: Baru Berumur Sebulan, Syahnaz Sadiqah Nekat Sunat Bayi Laki-lakinya, Dokter Angkat Bicara Singgung Soal Trauma Psikologis, Ada Apa?

Tak hanya memberikan bantuan berupa biskuit dan susu khusus bayi, Dinas Kesehatan juga telah memberikan pemahaman kepada kedua orang tua bayi untuk tidak memberikan kopi lagi kepada anaknya.

Hal ini dilakukan Dinas Kesehatan lantaran khawatir bahwa kopi dengan kandungan gula yang begitu tinggi dapat berefek serius kepada tumbuh kembang sang bayi.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Wiken.ID dengan judul "Miris, Cuma Diupah Rp 20 Ribu per Hari, Pasangan Ini Hanya Mampu Berikan Bayinya Kopi Tubruk, Sehari Bisa Habiskan 1,5 Liter"