GridPop.ID - Tewasnya salah satu editor Metro TV, Yodi Prabowo hingga kini masih menjadi misteri.
Penyelidikan demi penyelidikan pun masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian.
Hingga akhirnya, teka-teki rumit dibalik peristiwa mengenaskan itu akhirnya mulai terkuak.
Memasuki hari ke-11 penyelidikan, polisi mengaku telah mengumpulkan dugaan motif penyebab tewasnya Yodi Prabowo.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Mochammad Irwan Susanto menjelaskan, pihaknya masih memproses semua dugaan motif dan kronologi meninggalnya Yodi Prabowo.
Temuan-temuan dugaan motif yang ditemukan saat ini masih harus disinkronkan antara temuan lain dan diperkuat dengan keterangan saksi.
Dugaan terkait tewasnya Yodi yang disebutkan polisi seperti dibuang dari pinggir tol menggunakan mobil, pelaku lebih dari satu orang, dan dibunuh di seberang Danau Cavalio.
Polisi juga menyebutkan adanya kemungkinan Yodi dibunuh di tempat lain, motor Yodi dibawa oleh pembunuh, Yodi dibunuh pada Rabu (8/7/2020) dini hari, dan pembunuhan Yodi disebabkan orang ketiga karena motif asmara.
Rekaman CCTV juga dianalisa oleh polisi meskipun mengalami hambatan lantaran beberapa rekaman di sekitar TKP yang sudah terhapus.
Polisi hingga saat ini masih memeriksa sidik jari di alat-alat bukti seperti pisau, jaket, handphone, motor, dan barang-barang lain yang terkait.
Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan sidik jari pada pisau yang diperoleh di lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo.
Saat ini pisau itu sedang diperiksa di Labolatorium Forensik (Labfor) Mabes Polri.
"Kami masih menunggu hasil sidik jari di pisaunya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (20/7/2020).
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 34 saksi baik dari keluarga, rekan kerja hingga sejumlah orang yang ada di lokasi saat korban ditemukan.
Jenazah Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat (10/7/2020) pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Polisi menemukan adanya luka tusuk di bagian dada dan leher pada mayat Yodi, serta sebilah pisau yang tergeletak di dekatnya.
Di tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Nama terduga pelaku pembunuhan dikantongi
Ditreskrimum Polda Metro Jaya diduga kuat telah mengantongi nama atau orang yang diduga kuat pelaku pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, untuk memastikan hal itu pihaknya kembali melakukan cek TKP ke lapangan, setelah menggelar analisa dan evaluasi penyelidikan kasus ini.
"Juga setelah memeriksa 4 saksi tambahan. Sehingga total saksi dalam kasus ini menjadi 34 orang. Seperti yang telah disampaikan bahwa salah satu saksi yang merupakan rekan dari almarhum sendiri yang mengatakan dia mengetahui pelaku pembunuhan atau dia berasumsi, kita akan melakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan tambahan," kata Yusri dilansir dari WartaKota.
Selain itu katanya ada beberapa saksi lainnya juga, yang akan dilakukan pemeriksaan ulang.
"Rencananya besok atau kita lakukan pemeriksaan ulang terhadap beberapa saksi ini. Setelah itu kita akan lakukan anev kembali dan kalau perlu kita gelar juga. Kita tunggu saja hasil petunjuk yang didapat dari para penyidik di lapangan," ujar Yusri.
Yusri memastikan bahwa Ssnin hari ini penyidik kembali melakukan pengecekan di lapangan setelah melakukan analisa dan evaluasi.
"Setelah anev kita melaksanakan pengecekan kembali ke TKP sesuai dengan apa keterangan para saksi yang ada. Kita lihat lagi apa yang sebenarnya ada di lapangan seperti apa. Apa ada kemungkinan petunjuk lain, masih ada atau nggak. Makanya penyidik datang ke sana," kata Yusri.
Sebelumnya Yusri menjelaskan jumlah saksi yang diperiksa penyidik terkait kasus pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo, sampai Senin (20/7/2020) sore kembali bertambah.
Ada 4 saksi tambahan yang rampung diperiksa penyidik, Senin (20/7/2020) sore sehingga totalnya sudah ada 34 saksi yang diperiksa.
"Sampai dengan Senin sore tadi kita memeriksa 4 saksi lagi. Jadi total yang sudah diperiksa ada 34 saksi ya, karena sebelumnya saya sebut ada 30 saksi," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/7/2020).
Pria misterius di malam hari
Elvin dan Syahrul, dua warga yang berstatus saksi menceritakan kesaksiannya terkait dua laki-laki yang melewati Jalan Inspeksi Ulujami pada Rabu (8/7/2020) dini hari.
Tempat saksi melihat dua laki-laki melintas di Jalan Inspeksi Ulujami berada sekitar 200 meter dari Danau Cavalio.
Syahrul menyatakan, rasa curiganya pada dua laki-laki yang berjalan kaki di Jalan Inspeksi Ulujami.
Dua orang tersebut berjalan tak bersamaan karena berselang 20 menit.
“Jam 2 itu lewat satu orang. Orangnya kurus. Saya tegur dari mana dia. Dia cuma jawab dari atas,” ujar Syahrul.
Lebih lanjut, Syahrul menuturkan, melihat laki-laki berkacamata berkemeja berwarna putih dan bercelana bahan berwarna coklat berjalan kaki dari arah Danau Cavalio.
Dari warung miliknya, ia melihat laki-laki tersebut berjalan kaki di tengah Jalan Inspeksi Ulujami sambil memegang telepon genggam dengan tangan kirinya.
“Saat ditegur mau ke mana, dia cuma bilang mau ke sana sambil buang muka. Yang mencurigakan saya itu takutnya sindikat kan sering kemalingan motor (di sini). Itu doang,” papar Syahrul.
Syahrul menegaskan, laki-laki kedua terlihat berjaket dengan memakai kupluk berwarna hijau.
“(Perawakannya) agak gemukan dikit. Kayak petinju, mukanya enggak kelihatan,” terang Syahrul.
Syahrul menuturkan kecurigaannya ada dua orang laki-laki yang berjalan kaki lewat Jalan Inspeksi Ulujami. Pasalnya, Jalan Inspeksi Ulujami belakangan sepi dari pejalan kaki, terlebih pada malam hari.
“Saya curiganya itu maling. Saya bukan apa, ya terus terang aja itu orang nggak kenal. Yang saya curiga itu yang kacamata,” imbuh Syahrul.
Atas kecurigaannya itu, Elvin dan Syahrul melaporkan ke polisi dan berstatus sebagai saksi.
Namun, Syahrul mulanya tak mengetahui adanya penemuan motor maupun mayat Yodi dari Rabu hingga mayat Yodi ditemukan.
Syahrul hanya mengira kedua pria itu merupakan sindikat pencuri yang mengincar sepeda motor warga dan tak terkait kasus tewasnya Yodi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menuturkan, pihaknya tengah mendalami keterangan saksi terkait dua pria misterius tersebut, kondisi lokasi dan jarak dari TKP penemuan jenazah Yodi di pinggir Tol Jorr Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Tubagus menilai, dua laki-laki yang berjalan di Jalan Inspeksi Ulujami merupakan petunjuk lain yang tak berkaitan dengan kasus tewasnya Yodi.
Hal ini lantaran lokasinya yang jauh dari TKP di pinggir Jalan Tol JORR Pesanggrahan.
GridPop.ID (*)