Find Us On Social Media :

Deklarasikan Negaranya Tolak Klaim China di Laut China Selatan, Australia Berusaha untuk Menangkan Hati Indonesia karena Satu Hal Ini

By None, Selasa, 28 Juli 2020 | 17:00 WIB

China akhir-akhir ini terlibat sengketa dengan banyak negara, salah satunya di Laut China Selatan

GridPop.ID - Ketegangan di laut China Selatan seolah kian memanas.

Setelah Amerika, kini giliaran Australia yang ikut menolak klaim maritim China di Laut China Selatan.

Australia telah mengirim deklarasi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jumat 24/7 lalu yang nyatakan mereka menolak klaim maritim China di Laut China Selatan.

Baca Juga: Pergoki Fotonya Terpampang di Bak Truk Sambil Kenakan Pakaian Ini, Franda Syok hingga Beri Reaksi Tak Disangka-sangka

Dengan ini Australia resmi menjadi negara selain AS yang menentang tindakan China di Laut China Selatan.

Dalih kedua negara ini adalah tindakan China tidak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS 1982).

"Australia menolak klaim China untuk hak bersejarah atau hak dan kepentingan maritim sebagaimana ditetapkan dalam praktik panjang sejarah di Laut China Selatan," kata Australia dalam deklarasi yang mereka ajukan ke PBB seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh Usai Tak Bisa Kupas Salak dan Goreng Telur Celok, Kali Ini Nia Ramadhani Ngaku Tak Tahu Bentuk Buah Markisa

Australia juga mengatakan, tidak menerima pernyataan China bahwa kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly "mendapat pengakuan secara luas dari masyarakat internasional", mengutip keberatan dari Vietnam dan Filipina.

Cina mengklaim 90% perairan yang berpotensi kaya energi.

Hal itu bertentangan dengan kepentingan Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya di Laut China Selatan.

Sekilas memang tindakan AS dan Australia terlihat seperti membantu dan melindungi ASEAN dari pencaplokan sewenang-wenang China.

Baca Juga: Padahal Rencana Menikah, Gisel dan Wijin Malah Diisukan Telah Putus Gegara Keduanya Kepergok Galau di Media Sosial, Mbak You Ternyata Telah Ramalkan Hal Ini Jauh-jauh Hari

Namun perlu diingat, tidak ada makan siang gratis di dunia ini, yang artinya pastinya kedua negara tersebut memiliki kepentingan sendiri di wilayah Pasifik.

Ada alasan kuat mengapa Australia dan AS mulai harus perkuat posisi mereka di Laut China Selatan.

Alasan utamanya adalah China, yang kebangkitan militernya dipastikan menyingkirkan hegemoni AS di wilayah itu.

Namun rupanya bagi Australia, kebangkitan Indonesia sama pentingnya.

Baca Juga: Nyaris 2 Tahun Menikah, Maia Estianty dan Irwan Mussry Sepakat Ogah Nambah Momongan karena Takut Hal Mengerikan Ini Terjadi: Dia Nggak Mau Anak Ini Mengalami Hal Sama...

Bahkan, kebangkitan militer Indonesia menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan bagi rencana militer Australia.

Sehingga seorang analis mengatakan Australia tidak hanya perlu senjata yang bisa tenggelamkan kapal-kapal ribuan kilometer dari pantai mereka.

Namun mereka juga harus tingkatkan kemampuan target darat yang jangkauannya terhitung jauh.

Penulis seri Strategist di Australian Strategic Policy Institute, Marcus Hellyer menjelaskan ada dua pencegahan kemajuan militer negara lain yang bisa diterapkan Australia untuk menghadapi ancaman yang bisa muncul.

Baca Juga: Belum Ikhlas Anak Lakinya Pacaran, Ruben Onsu Beri Reaksi Tak Biasa Saat Cinta Kuya Ngaku Pacaran dengan Betrand Peto, Ngamuk?

Australia bisa mencegahnya dengan menghukum mereka atau membuat biaya perkembangan militer itu terlalu mahal bagi mereka, sehingga harga yang fantastis membuat mereka berpikir dua kali untuk mengembangkan militernya.

Hukuman mungkin bisa diterapkan untuk menarget teritori China, tetapi Hellyer jelaskan jika China tidak akan mudah percaya jika Australia akan lakukan itu.

Pasalnya, jika dihukum, Beijing akan merespon dengan cara yang jauh lebih buruk.

Kebangkitan militer di wilayah China adalah simbolisme politik yang sangat dramatis sampai hampir menjamin akan terjadi konflik oleh China.

Baca Juga: Bukan Hanya karena Tak Kuat Dimadu dan Kuwalahan Layani Nafsu Sang Suami, Meggy Bongkar Tabiat Buruk Kiwil Pada Anak-anaknya hingga buat Dirinya Mantap Gugat Cerai: Dia Selalu Kecewakan Aku!

Sebaliknya, China juga punya kontrol untuk menetralkan ketegangan yang hampir terjadi.

Australia akan sadar akan kontrol China tersebut, sehingga Australia harus bergerak lebih cepat menggunakan logika "segera gunakan atau nanti akan kehilangan".

Namun, berargumen dengan China terkait sanksi yang akan diterapkan jika China nakal akan sebabkan ketidakstabilan dan krisis berkepanjangan.

Sehingga, walaupun Australia memiliki senjata dengan jangkauan 4000 km sangatlah problematis, bahkan untuk lakukan pendekatan pencegahan dengan strategi penolakan.

Baca Juga: Marah Lihat Suami Habiskan Duit Tabungan untuk Beli Seonggok Batu Senilai Jutaan Rupiah, Wanita Ini Langsung Kicep Saat Tahu Benda Itu Tak Biasa Hingga Para Ahli Dibuat Geleng-geleng!

Senjata sekuat itu sebabkan ambiguitas atau makna ganda, karena bisa digunakan untuk serang lapangan terbang jet tempur tetapi Australia bisa dengan mudah menjadi target serangan nuklir.

Senjata sejauh 4000 km akan keluarkan China dari jangkauan serangan itu, sehingga tunjukkan jika Australia tidak menghukum China secara langsung.

Namun, pulau-pulau buatan yang dikatakan menjadi milik China akan terkena, dan itu tentu membuat China berang.

Lebih lagi, senjata yang jarak serangnya 4000 km itu akan sangat kuat bisa menghancurkan Indonesia.

Baca Juga: Gali Lubang Tutup Lubang, Dede Sunandar Minta Pekerjaan ke Andre Taulany Buat Lunasi Utang ke Sule, Ayah Rizky Febian Malah Ketawa, Kenapa?

Sam Roggeveen, penulis lain untuk Australian Strategic Policy Institute, sebutkan mengapa Jakarta penting untuk tidak dijadikan target serangan Australia.

Saat Indonesia lemah, Australia dapat suka-suka kembangkan jet tempur F-111 tanpa mendapat serangan balasan dari Jakarta.

Namun, kekuatan militer Indonesia semakin kuat setiap harinya, tengah abad ini dikatakan kekuatan militer Indonesia akan bangkit, sampai bisa kirim rudal jarak jauh sendiri.

Sehingga bagi Sam Roggeveen, dalam menyatakan pernyataannya Australia harus tegas tidak akan berikan ancaman untuk Jakarta.

Baca Juga: Lupa Menutup Tirai Jendela Hotel, Hubungan Indehoi Pasangan Kekasih Ini Jadi Tontonan Gratis Banyak Warga, Tukang Parkir dan Tukang Sate ini Jadi yang Pertama Menonton

Australia harus menangkan hati Indonesia, dan jika ada rudalnya yang menyerang salah satu pulau di Indonesia, maka tentunya Indonesia akan siap menyerang balik.

Perkembangan senjata Australia

Pertimbangan ini sangat disayangkan, karena melansir abc.net.au, Australia telah menjadi negara kedua pengimpor senjata di bawah Arab Saudi.

2018 lalu, Australia gelontorkan uang tidak sedikit untuk membayar jet tempur baru seperti Jet Tempur Serangan Gabungan dan proyek Kapal Selam Masa Depan dari Perancis.

Baca Juga: Setelah Setahun Mati-matian Berjuang Lawan Penyakit yang Menggerogotinya, Fitri Tropica Kembali dengan Bawa Kabar Mengejutkan

Perdana Menteri Scott Morrison sendiri telah putuskan habiskan uang banyak di bidang pertahanan dan keamanan selama krisis ekonomi nasional.

Ia mengatakan kepada Akademi Pasukan Pertahanan Australia, jika Australia berada di tengah ketegangan militer berat.

 GridPop.ID (*)

Baca Juga: Wajib Dicatat! Orang-orang Dalam Kondisi Ini Tidak Diperbolehkan Konsumsi Buah Nangka, Ini Bahaya yang Akan Mengintai

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul 'Berkoar-koar Tantang Tiongkok, Australia Simpan Senjata Mematikan yang Bisa Luluh Lantakkan Indonesia tanpa Perlu Repot Hadapi Serangan Balasan'