Kemudian, pelaku mengajari dan mempromosikan korban.
Korban diketahui juga sempat mempromosikan dirinya sendiri melalui akun MiChat.
"Awalnya korban mengetahuinya dari pelaku tersebut, tetapi belakangan korban sempat mempromosikan sendiri dan ada juga sesekali menggunakan pelaku," kata dia.
Siswi SMP itu mengaku menjual diri untuk bisa membeli kuota internet.
Uang hasil menjual diri rencananya juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kondisi keluarga korban yang bermasalah justru dimanfaatkan oleh penyalur prostitusi online . Korban dijajakan dengan tarif Rp 500.000 sekali berkencan.