Find Us On Social Media :

40 Tahun Dirahasiakan, Bung Karno Ternyata Punya Darah Daging yang Disembunyikan Karena Alasan Ini, Keturunan Garis Biru Berparas Mirip Sang Proklamator Ini Banyak Disegani Orang

By None, Sabtu, 1 Agustus 2020 | 18:00 WIB

Gempar Soekarno Putra, putra Bung Karno dari perempua Manado.

GridPop.ID -Nama Gempar Soekarno Putra sempat jadi perbicangan publik karena mengaku sebagai darah daging Presiden I Republik Indonesia.

Berpuluh-puluh tahun bungkam dari publik, Gempar menceritakan alasan kenapa dirinya dan keluarga 'disembunyikan'.

Pengakuannya tersebut sempat dipandang sebelah mata oleh anak Bung Karno yang lain, bahkan sempat diminta untuk tes DNA.

Baca Juga: Uang Koin Seribu Rupiah Bergambar Kelapa Sawit Sempat Viral hingga Dihargai Puluhan Juta, Ternyata Uang Kuno Bergambar Ini Paling Dicari Para Kolektor Karena Hal Ini

Lebih dari 50 tahun lalu, saat masih berkuasa, Sang Proklamator jatuh hati dan menikahi ibunda Gempar, Jetje Langelo, di Manado.

Namun asal-usul dan “darah biru” yang diwarisinya malah membuat jalan hidup Gempar penuh liku.

Pada Mei 1998, ketika iklim politik Indonesia memanas dan pemerintahan Soeharto memasuki senja, Jetje Langelo (dibaca: Yece) melihat sesosok wajah yang amat dikenalnya di antara para demonstran yang menduduki Gedung DPR/MPR.

Baca Juga: Sungguh Miris, Dulu Bikin Bung Karno Ngefans Berat Hingga Dijuluki Artis Tercantik, Sosok Legendaris Ini Jatuh Miskin dan Sulit Makan Jelang Ajal Menjemput

Charles Christofel, salah satu putranya, terlihat di antara lautan massa mahasiswa berjaket kuning yang tengah meminta Soeharto turun takhta.

Ketika itu Charles adalah mahasiswa Fakultas Hukum Program Ekstensi Universitas Indonesia.

Fenomena itu membuat Jetje gundah. Putranya itu dipanggil pulang ke Manado.

Tapi karena beragai kesibukan pekerjaan, Charles baru muncul Desember 1999, sekalian merayakan Natal.

Charles tidak pernah menyangka, apa yang kemudian terjadi di rumah ternyata mengubah jalan hidupnya.

Di dinding rumah Jetje telah terpasang foto-foto ibunya semasa muda yang tampak berdiri akrab dengan seorang pria yang dikenalnya sebagai Ir. Soekarno.

"Kamu adalah anak Soekarno."

Baca Juga: Sempat 6 Tahun Jalin Hubungan Asmara, Meriam Bellina Bongkar Borok Hotman Paris, Ngaku Pernah Dipukuli dan Ditampar Berkali-kali, Begini Tampilan Rumah Mewahnya yang Jadi Saksi Bisu Kisah Pahitnya

Begitu kata-kata Jetje yang terasa bagai petir di telinga Charles.

Ibundanya yang dipanggil mami, juga menerangkan bahwa ini sengaja dirahasiakan.

Lebih dari 40 tahun

Tak lain karena amanat Soekarno sendiri yang menginginkan anaknya diamankan, jika sewaktu-waktu kekuasaannya jatuh.

Baca Juga: Sering Dihindari Karena Aromanya yang Tak Sedap, Begini 5 Langkah Mudah Cuci Babat agar Bebas Bau dan Empuk Saat Dimasak!

Apalagi pada awal-awal pemerintahan Orde Baru, kata Jetje, ada operasi militer yang hendak menumpas sisa-sisa rezim Orde Lama.

la takut terjadi sesuatu pada dirinya dan Gempar.

Bukan sekadar ucapan, Jetje juga mengeluarkan sejumlah dokumen yang selama ini disembunyikan.

Antara lain berupa foto, surat-surat, tongkat komando, keris, serta amanat yang ditulis oleh tangan Soekarno sendiri.

Baca Juga: Rela Gantikan Pekerjaan Sarwendah Urus Rumah, Ruben Onsu Dibuat Geleng-geleng Kepala Karena Betrand Peto yang Seenak Jidat Minta Hal Ini: Jangan Lama-lama!

Dalam amanat tertulis permintaan agar anak yang lahir pada 13 Januari 1958 itu, kelak pada saatnya ia sudah dewasa berpolitik, dinamai: Muhammad Fatahillah Gempar Soekarno Putra.

"Kutitipkan bangsa dan negara kepadanya!"

Baca Juga: Dipersunting Duda Tajir, Maia Estianty Kenakan Jaket Rp 26 Juta Saat Liburan Bareng Irwan Mussry, Penampilannya Saat Lakukan Hal Ini Bareng Sang Suami Jadi Sorotan

Diminta tes DNA

Keberadaan "satu lagi anak Soekarno" ini terkuak ke publik setelah Majalah Kartini memuat serial kehidupan Gempar, pada terbitan awal tahun 2000.

Tulisan bersambung ber- bentuk features itu memuat kisah kehidupan Gempar di masa lalu, terutama menekankan masa-masa penderitaannya.

Sepintas terbaca seperti dongeng. Namun kepada Intisari, Gempar tegas menyatakan kisah itu sejati.

Tidak ada yang dibuat-buat atau ditambah-tambahi.

Baca Juga: Dulunya Hidup Susah Banting Tulang Jadi Kuli Bangunan hingga Tukang Sayur untuk Bertahan Hidup, Pelawak Ini Kini Hidup Bahagia dengan 4 Istri

Justru pihak keluarga, terutama putranya yang saat itu masih usia anak-anak, sempat keberatan pada kisah-kisah pilu yang diekspos.

Karena itu Gempar merasa perlu memberi pengertian bahwa kisah masa lalu tidak perlu ditutup-tutupi. Justru kalau direkayasa, harusnya merasa malu.

Baru kemudian putranya bisa mengerti dan justru merasa bangga pada kegigihan ayahnya menjalani hidup.

Ramainya publikasi media rupanya mengusik keluarga besar Soekarno.

Berdasarkan cerita Gempar, tahun 2003, ia dihubungi pengacara dari Guruh Soekarno Putra untuk menjajaki kemungkinan tes DNA.

Baca Juga: Mati-matian Lakukan Diet Ketat, Intip Penampilan Terbaru Nagita Slavina yang Jadi Makin Langsing, Sukses Bikin Iri!

Ia tidak menolak, tapi mengajukan syarat: tes bukan atas permintaan dirinya, dilakukan secara terbuka, dan sampel darah yang diambil harus dikawal oleh tim kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Permintaan itu tidak ada kabarnya sampai sekarang.

Gempar menduga, lantaran dalam uji DNA, tim dokter harus mengambil sampel darah pembanding.

Artinya sampel darah anak-anak Soekarno lain harus juga ikut diambil.

Tentu bisa dibayangkan sulitnya mengumpulkan orang-orang yang sebagian besar merupakan tokoh-tokoh politik nasional.

Namun kalau pun itu suatu kali harus terjadi, Gempar akan bersikukuh dengan syarat yang diajukannya.

Baca Juga: Emang Dasar Biang Kerok, Tak Hanya Nagita Slavina yang Diam-diam Membencinya, Luna Maya Pun Miliki Pengalaman Tak Mengenakkan dengan Biduan Satu Ini: Semua Ada Etika!

"Biar jelas kalau bukan saya yang mencari popularitas. Kalau pun hasilnya benar, ya alhamdulillah. Kalau tidak, berarti ibu saya pembohong," tuturnya tanpa merasa sedikit pun memiliki beban.

Saat ini Gempar bersyukur terhadap satu warisan yakni kemiripan fisik, terutama wajah.

Apalagi kalau ia memakai peci, yang kini jadi seragam wajibnya saat hadir di acara-acara resmi.

Dalam acara kampanye menjelang Pemilu, ia malah sengaja memakai baju mirip baju kebesaran Soekarno, komplet dengan kacamata hitam model jadul.

Wajah mirip, ditambah publikasi media, menjadikan Gempar seperti selebritas. Efek positifnya, banyak orang merasa segan.

Misalnya ketika Gempar berhubungan dengan birokrasi, orang akan menolak pemberian amplop sekadar sebagai tanda terima kasih.

"Katanya mereka merasa tidak enak menerima uang dari anak Proklamator," tutur Gempar menirukan orang-orang itu.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Kamu Adalah Anak Soekarno! Kado Natal Buat Charles dari Sang Bunda