Sepeninggal suaminya, DR ditemani oleh AL, ibu kandungnya. Namun, saat itu DR mulai mengalami kontraksi.
AL beberapa kali memberi tahu petugas yang ada di rumah sakit melalui sambungan telepon di ruangan maupun datang ke ruang petugas, tetapi tidak mendapatkan respons.
“Yang saya kecewakan waktu saya di ruangan. Ketika saya sudah nglarani (kontraksi), ibu saya telepon petugas tapi enggak dihiraukan. Cuma bilangnya, 'iya nanti jam sembilan',” kata DR.
AL berulangkali memberitahu petugas soal kondisi DR yang hendak melahirkan.
Namun, respons petugas di rumah sakit membuatnya kecewa karena berdampak pada bayi yang dilahirkan.
“Bahkan sampai (bayi) kelihatan rambutnya, tetap bilangnya nanti jam sembilan,” ujar DR.
DR mengatakan, dia sudah mengalami kontraksi sejak dari rumah hingga dibawa ke RS Pelengkap Jombang.
Saat berada di ruang UGD, kontraksi semakin sering dirasakan dan puncaknya saat berada di ruang perawatan.
DR menuturkan, sejak berada di ruangan perawatan, tidak ada petugas yang datang untuk memeriksanya.
Begitu juga saat dia melahirkan anak keduanya, dia hanya dibantu oleh ibunya.