Find Us On Social Media :

Rambut Bayi yang Akan Dilahirkan Sudah Terlihat tapi Teriakan Minta Tolongnya Tak Dihiraukan Petugas, Wanita Ini Kesal dengan Penjelasan Bertele-tele dari Rumah Sakit: Kalau Ditangani Lebih Cepat, Anak Saya Masih Selamat!

By Arif B,None, Jumat, 7 Agustus 2020 | 18:00 WIB

ilustrasi persalinan

GridPop.ID - DR (27) harus merasakan pedihnya kehilangan buah hati.

Pasalnya saat menjalani persalinan di RS Pelengkap Jombang, Jawa Timur, ia tak dibantu tenaga medis.

Hanya ada ia dan ibu kandungnya, AL, saat itu.

Baca Juga: Hati-hati! Sering Tak Disadari Para Kaum Ibu, Bayi Ini Meninggal Ketika Sedang Disusui, Ternyata Gegera Sang Ibu Lakukan Hal Ini Saat Susui Sang Anak

DR menceritakan, kejadian ini berawal pada Selasa (4/8/2020) dini hari saat dia diantarkan suaminya, BK, ke RS Pelengkap Jombang untuk menjalani persalinan anak kedua.

Di rumah sakit itu, DR menjalani observasi dan rapid test virus corona di ruang UGD rumah sakit.

Usai menjalani observasi dan rapid test, DR ditempatkan di salah satu ruangan di lantai 3 rumah sakit untuk proses melahirkan.

Baca Juga: Hampir Meregang Nyawa Saat Lahirkan Anak Kedua, Sandra Dewi Hanya Bisa Pasrah Rela Harta Kekayaannya Habis Demi Sang Buah Hati hingga Ungkap Sifatnya Banyak Berubah Gegara Hal Ini

Sekitar pukul 03.30 WIB, suami DR pulang untuk mengembalikan ambulans desa yang dipinjam untuk mengantarkannya ke rumah sakit.

Sepeninggal suaminya, DR ditemani oleh AL, ibu kandungnya. Namun, saat itu DR mulai mengalami kontraksi.

AL beberapa kali memberi tahu petugas yang ada di rumah sakit melalui sambungan telepon di ruangan maupun datang ke ruang petugas, tetapi tidak mendapatkan respons.

“Yang saya kecewakan waktu saya di ruangan. Ketika saya sudah nglarani (kontraksi), ibu saya telepon petugas tapi enggak dihiraukan. Cuma bilangnya, 'iya nanti jam sembilan',” kata DR.

Baca Juga: Ruang Operasi Mendadak Geger, Dokter Meracau Usai Tangani Kelahiran Bayi, Sang Ibu Kaget Setengah Mati Lihat Kenyataan Ini

AL berulangkali memberitahu petugas soal kondisi DR yang hendak melahirkan.

Namun, respons petugas di rumah sakit membuatnya kecewa karena berdampak pada bayi yang dilahirkan.

“Bahkan sampai (bayi) kelihatan rambutnya, tetap bilangnya nanti jam sembilan,” ujar DR.

Baca Juga: Geger Dokter Berteriak Usai Bantu Proses Kelahiran Bayi Kembar, Sang Ibu Khawatir Hingga Terkejut Melihat Kondisi Anaknya: Hatiku Meleleh

DR mengatakan, dia sudah mengalami kontraksi sejak dari rumah hingga dibawa ke RS Pelengkap Jombang.

Saat berada di ruang UGD, kontraksi semakin sering dirasakan dan puncaknya saat berada di ruang perawatan.

DR menuturkan, sejak berada di ruangan perawatan, tidak ada petugas yang datang untuk memeriksanya.

Begitu juga saat dia melahirkan anak keduanya, dia hanya dibantu oleh ibunya.

Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir sekitar pukul 04.30 WIB.

Namun, meski bayinya sudah lahir, petugas tak kunjung datang ke ruangan tempatnya dirawat.

Petugas rumah sakit baru datang sekitar 05.00 WIB. Namun, nyawa bayinya sudah tidak tertolong.

"Saya sangat kecewa diperlakukan seperti itu. Kalau ditangani lebih cepat, saya yakin anak saya masih selamat," ujar DR.

Baca Juga: 11 Tahun Lalu Luri AFI Koma dengan Air Mata Berderai hingga Akhirnya Meninggal, Tak Disangka Begini Nasib Anak Semata Wayang yang Ditinggal Ibunya saat Masih Berusia 8 Hari

BK, suami DR mengungkapkan, dia sempat menanyakan kepada petugas tentang penyebab kematian anaknya yang baru dilahirkan.

"Saya tanyakan apa penyebabnya sehingga bayi saya bisa seperti ini (meninggal dunia). Katanya, tali pusarnya melilit," ungkap dia.

BK kecewa dan menyesalkan pelayanan rumah sakit yang membiarkan istrinya menjalani persalinan tanpa bantuan tenaga medis, baik perawat maupun bidan.

"Kami sangat kecewa. Waktu itu ada bidan yang datang setelah anak saya lahir. Anak saya (sudah) lahir, baru bidan datang," tutur BK.

Baca Juga: 2 Hari Setelah Operasi Sesar Dipaksa Datang ke Kantor Polisi, Air Mata Nikita Mirzani Tak Terbendung Lagi saat Kenang Masa Hamil dan Persalinan Anak Bungsunya: Mereka Nggak Punya Perasaan

Penjelasan rumah sakit

Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Pelengkap Jombang, dr Bani Cahyono mengatakan, pasien atas nama DR masuk ke rumah sakitnya pada Selasa dini hari.

DR ditempatkan di ruang Darussalam di lantai 3 setelah mempertimbangkan hasil rapid test virus corona yang dilakukan saat pasien masuk ke UGD.

“Pasien itu datang jam 01.30 WIB di UGD, kita lakukan pemeriksaan. Jam 01.30 WIB itu masih pembukaan satu. Sesuai hasil screening, pasien kita tempatkan di ruang Darussalam,” ungkap Bani saat dikonfirmasi.

Bani mengatakan, sekitar pukul 03.00 WIB, petugas masih memeriksa pasien berdasarkan standar persalinan.

“Jam 03.00 kita lakukan observasi lagi, waktu itu pembukaan dua. Kemudian kita tunggu observasi lagi. Lalu jam lima bayi lahir,” jelas Bani.

Baca Juga: Bikin Geger Ruang Persalinan, Dokter Teriak Histeris Usai Membantu Proses Kelahiran Anak Kembar, Ibu dan Ayahnya Berlinang Air Mata Saksikan Kondisi sang Bayi!

Terkait keluhan pasien yang menjalani persalinan tanpa bantuan bidan maupun perawat, pihaknya masih menunggu hasil audit internal rumah sakit.

Audit juga sedang dilakukan Dinas Kesehatan Jombang.

“Kepastiannya seperti apa, kami masih menunggu hasil audit internal dan dari dinas kesehatan,” ujar dia.

Bani menyangkal soal tidak adanya petugas medis di ruang Darussalam tempat DR dirawat.

Namun, pihaknya memastikan akan melakukan pembenahan agar situasi negatif yang dikeluhkan pasien tidak terjadi lagi.

“Yang pasti kami akan berbenah dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” kata Bani.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Ibu Kehilangan Bayinya karena Tak Dihiraukan Petugas RS, Sudah Minta Tolong Berkali-kali"