Bayi berjenis kelamin perempuan itu lahir sekitar pukul 04.30 WIB.
Namun, meski bayinya sudah lahir, petugas tak kunjung datang ke ruangan tempatnya dirawat.
Petugas rumah sakit baru datang sekitar 05.00 WIB. Namun, nyawa bayinya sudah tidak tertolong.
"Saya sangat kecewa diperlakukan seperti itu. Kalau ditangani lebih cepat, saya yakin anak saya masih selamat," ujar DR.
BK, suami DR mengungkapkan, dia sempat menanyakan kepada petugas tentang penyebab kematian anaknya yang baru dilahirkan.
"Saya tanyakan apa penyebabnya sehingga bayi saya bisa seperti ini (meninggal dunia). Katanya, tali pusarnya melilit," ungkap dia.
BK kecewa dan menyesalkan pelayanan rumah sakit yang membiarkan istrinya menjalani persalinan tanpa bantuan tenaga medis, baik perawat maupun bidan.
"Kami sangat kecewa. Waktu itu ada bidan yang datang setelah anak saya lahir. Anak saya (sudah) lahir, baru bidan datang," tutur BK.
Penjelasan rumah sakit
Kepala Bidang Pelayanan Medis RS Pelengkap Jombang, dr Bani Cahyono mengatakan, pasien atas nama DR masuk ke rumah sakitnya pada Selasa dini hari.
DR ditempatkan di ruang Darussalam di lantai 3 setelah mempertimbangkan hasil rapid test virus corona yang dilakukan saat pasien masuk ke UGD.