Perlakuan masyarakatKadang kala, rasa kecewa para perawat tidak timbul karena perilaku pasien saja. Masyarakat umum, bahkan kerap memperlakukan para perawat dengan tidak baik.Disudutkan dan dijauhi masyarakat sering sekali dirasakan DA dan teman-teman perawat lainya.D misalnya, ketika sedang tidak berdinas, dia menyempatkan diri beristirahat dan membeli minum. D yang masih berada di dalam lingkungan Wisma membeli minum di warung yang berada di luar, hanya pagar yang memisahkan mereka.Namun, saat ingin membeli, D kerap kali tidak dilayani."Dia enggak mau melayani kita, gara-gara dia takut. Tapi orang lain dilayani," ucapnya.Saat makan pun sama, pernah suatu ketika teman perawatnya mendapat jatah pulang dan sebelumnya sudah dikarantina 14 hari.Ketika pulang, teman D ingin makan di sebuah warung nasi yang pagi itu baru buka. Awalnya dia dilayani dengan baik, ketika sang penjaga warung melihat teman D memakai baju bertuliskan Wisma Atlet, seketika perlakuan berubah.
Baca Juga: Kerap Dibuat Makan Hati dengan Kelakuan Wijin, Gisella Anastasia Kuliti Tabiat sang Kekasih hingga Singgung Nama Agnez Mo, Ada Apa?"Pas ibunya (penjaga warung) melihat baju temen saya, dia bilang, ‘Maaf sudah habis makanannya, sudah mau tutup’," katanya.Belum lagi mendengar komentar-komentar masyarakat yang tak berdasar. Seketika emosi D memuncak ketika ada yang bilang bahwa Covid-19 adalah konspirasi, ajang rumah sakit cari uang, Covid-19 tidak ada.
Baca Juga: Bak Menyulut Api, Tanpa Tading Aling-aling Ayu Ting Ting Bongkar Awal Mula Saat Raffi Ahmad Merayu dan Dekati Dirinya: Sok-sokan Ngelak Lo!Benar-benar sebuah harapan yang sederhana. Membuktikan bahwa para perawat juga seorang manusia biasa, ingin liburan, ingin bersenang-senang dan lepas dari bayang-bayang Covid-19.Namun, perjuangan mereka menuju masa liburan indah masih panjang. Belum tahu pasti kapan pandemi akan berakhir.Selama waktu yang belum pasti itulah mereka akan terus bekerja dan bertaruh nyawa. Tidak banyak sebenarnya yang mereka minta. Mereka hanya berharap dihargai dan dapat dukungan masyarakat selama bertugas.Dua hal sederhana itu mungkin akan jadi pemicu semangat mereka bertugas. Dukungan itu dapat melupakan rasa lelah bahkan ketakutan mereka menjadi korban Covid-19 selanjutnya.GridPop.ID (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Perawat di Wisma Atlet Kemayoran: Lelah, Makian, dan Harapan"