Find Us On Social Media :

Curi-curi Kesempatan, Viral Polisi Todong Turis Jepang Rp 1 Juta karena Tak Hidupkan Lampu Depan, Kejadian Tahun 2019 Hingga Terancam Copot Jabatan

By Arif B,None, Sabtu, 22 Agustus 2020 | 08:00 WIB

tangkapan layar video turis Jepang disuruh bayar tilang Rp 1 juta karena lampu motornya mati

 

GridPop.ID - Baru-baru ini warganet dibuat geram dengan sebuah video yang viral di dunia maya.

Pasalnya dalam video berdurasi singkat itu terlihat seorang oknum polisi melakukan pungli (pungutan liar) kepada seorang turis.

Oknum polisi tersebut terlihat meminta uang sebesar Rp 1 juta karena turis asal Jepang itu tak menghidupkan lampu depan kendaraannya.

Baca Juga: Viral Wisata Seks Berlabel Halal di Puncak Akhirnya Terbongkar, Ternyata Sudah Beroperasi Sejak Lama, Mucikari Akui Tawarkan Modus Ini Agar Puaskan Para Turis!

Akibat perbuatannya ini, kedua oknum polisi ini pun terancam akan dipecat.

Pasalnya, kedua oknum polisi ini juga telah mengakui perbuatannya.

Baca Juga: Sontak Jadi Sorotan Dunia, Bali Tercoreng Namanya Setelah Pasangan Turis Asing Ini Alami Pemerasan Senilai Ratusan Juta Rupiah

Sementara, turis asal Jepang itu masih menjalani pemeriksaan di Propam Polres Jembrana.

Berikut kronologi lengkapnya.

 Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, ada dua anggotanya yang diperiksa.

Keduanya berpangkat Aipda dan Bripka.

"Untuk saat ini kita ambil keterangan dua orang," katanya saat dihubungi, Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: Seolah Tak Ada Kapoknya, Mantan Napi di Blitar Kembali Berurusan dengan Polisi Usai Perdayai Gadis-gadis Muda lewat Facebook Hanya dengan Bermodal Foto Cowok Tampan!

Menurut Wibawa, kedua anggota itu mengakui perbuatannya.

Saat ini, polisi masih mendalami penggunaan uang Rp 900.000 yang diminta dari turis Jepang itu.

"Ini masih kita dalami dan yang jelas dia sudah mengakui. Bahwa dia melakukan cuman untuk apanya kita masih dalam pemeriksaan," kata Wibawa.

Baca Juga: Tua-tua Keladi, Makin Tua Makin Menjadi, Pria Ini Miliki Kebiasaan Aneh Mengoleksi Boneka Wanita Seukuran Manusia, Akhir Nasibnya Ditangkap Polisi karena Lakukan Hal Tak Pantas Ini

Propam Polres Jembrana juga mendalami peran dari masing-masing polisi tersebut.

Wibawa belum memastikan apakah kedua anggota itu terlibat dalam kasus tersebut.

"Nanti kita lihat perannya, apakah cuma satu orang atau dua orang kita belum berani memastikan, masih diperiksa sekarang," kata dia.

Baca Juga: Sejak Kecil Suka Lihat Orang Selimutan, Orangtua Gilang 'Bungkus' Diam Saja Meski Tau Penyakit Anaknya Terbawa Sampai Kuliah

Wibawa juga tak mau bicara lebih jauh terkait sanksi terhadap polisi itu.

Propam Polres Jembrana masih mengumpulkan bukti.

Namun, Wibawa menegaskan, polisi tersebut terancam dipecat jika memang terbukti memeras turis dengan modus tilang.

Baca Juga: Berhasil Diciduk Polisi di Kalimantan Tengah, Gilang Bungkus Ngaku Tertarik Lihat Orang Selimutan Sejak Kecil!

Peristiwa terjadi pada 2019

Menurut Wibawa, peristiwa itu terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk, wilayah Pekutatan, Jembrana, pada pertengahan 2019.

Saat itu, anggotanya sedang melakukan razia.

Razia dilakukan karena Jembrana termasuk perlintasan barang atau orang dari Jawa ke Bali.

Sementara turis Jepang itu diperkirakan sedang berkendara menuju Pantai Medewi.

Baca Juga: Sontak Jadi Sorotan Dunia, Bali Tercoreng Namanya Setelah Pasangan Turis Asing Ini Alami Pemerasan Senilai Ratusan Juta Rupiah

Turis itu dihentikan polisi yang ingin memeriksa kelengkapan surat-surat.

Wibawa menegaskan, tak akan menutupi kesalahan anggotanya.

Jika terbukti salah maka akan diberi sanksi. Begitu sebaliknya jika berprestasi maka akan diberi penghargaan.

Ia lalu berpesan kepada semua jajarannya agar tak melakukan tindakan yang mencoreng citra Polri. Apalagi saat ini masih dalam pandemi Covid-19.

"Yang jelas kita tetap melaksanakan tugas pokok yaitu melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat," katanya.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akui Perbuatannya, Polisi yang Minta Rp 1 Juta Saat Tilang Turis Jepang Terancam Dipecat"