Bicara soal susuk, ada orang yang percaya, ada juga yang tidak. Namun apakah benar jika memakai susuk bisa membuat seseorang cantik? Atau mungkin sugesti belaka?
Begini penjelasan yang ditulis oleh B. Soelist yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 1993.
Mbah Soma Dihardjo (75) berdiri diam, matanya setengah terpejam, mulutnya komat-kamit seperti mengucapkan mantera.
Perlahan-lahan kening wanita yang duduk di hadapannya didongakkan, lalu ditusuk dengan logam mulia sebesar batu korek api.
Sepotong emas itu tiba-tiba hilang masuk ke dalam kening setelah dipersekutukan dengan selembar daun sirih.
Menyusul masing-masing satu di kedua pelupuk matanya.
Proses itu tak lebih dari lima menit. Jauh dari kesan sakral, tanpa bunga dan asap dupa pun setetes darah. Sungguh sulit di percaya.
"Ini bukan sulap bukan sihir," kata Soma Dihardjo, dukun susuk ternama dari Kelurahan Selomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Jika sulap atau sihir tidak diartikan sebagai kecepatan tangan, yang dilakukan mbah dukun tadi tentu sebuah fenomena menarik yang tak jauh dari aura mistik.
Katanya, dengan susuk, wajah wanita berkulit gelap itu akan murub pamor-nya, memancarkan daya tarik bagi siapa saja yang memandang, bahkan suaminya sendiri.
Mata awam tak akan mampu mendeteksi titik-titik wajah yang baru disusuki tadi, karena tak sedikit pun bekas benjolan ditinggalkan.
"Bahkan peralatan canggih, misalnya rontgen, tak mampu," ujarnya.
Padahal mbah dukun ini jelas memasukkannya di antara daging dan kulit.