Find Us On Social Media :

Viral, Kasus Petugas Bandara Lakukan Pemerasan dan Melecehkan Penumpang Saat Rapid Test Sudah Ditangkap, Begini Kronologinya!

By Andriana Oky, Sabtu, 26 September 2020 | 12:40 WIB

[Ilustrasi]

GridPop.ID - Pandemi corona masih belum berakhir.

Di tengah pandemi ini masih saja ada oknum-oknum tak bertanggung jawab yang mencoba mencuri kesempatan.

Beberapa waktu lalu media sosial sempat dihebohkan dengan kasus pemerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan seorang oknum lewat rapid test.

Kasus ini ini diunggah oleh korban yang berinisial LHI di akun Twitternya.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ternyata Beda Margarin dan Mentega Terletak di Sini, Simak Biar Gak Salah Pakai Lagi!

Dilansir dari Wartakotalive.com, diungkapkan kasus pemerasan dan pelecehan ini dilakukan oleh seorang dokter berinisial EF.

Dari unggahan tersebut, LHI mengaku mendapat tawaran dari petugas rapid test di Bandara Soekarno Hatta yang mengaku bisa mengakali agar hasil rapid testnya negatif.

Korban mengaku sebelumnya dia pernah swab test dan hasilnya negatif. Tapi ketika hendak pergi ke Nias, dia mencoba rapid test di Bandara Soekarno-Hatta.

Tapi entah kenapa hasilnya reaktif, lalu muncul tawaran mengakali rapid test dengan biaya jutaan rupiah.

Baca Juga: Setelah Empat Tahun Berumah Tangga, Dewi Perssik Akhirnya Terima Nafkah dari Angga Wijaya untuk Pertama Kalinya: Alhamdulillah Dapet, Kalo Gak Nafkahin Ya Dicerai Lah!

Tak hanya itu saja, oknum petugas medis yang melakukan rapid test itu bahkan mencium dan memegang tubuh korban.

Penyidik sejauh ini sudah memeriksa 15 orang saksi dalam kasus yang menimpa LHI saat menjalani rapid test di Bandara Soetta.

Masih melansir dari Wartakotalive.com, pelaku pemerasan dan pelecehan berhasil ditangkap di sebuah kos di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara.

EF ditangkap saat sedang bersama istrinya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, EF kabur ke Balige, Sumatera Utara, setelah aksi cabul dan pemerasannya terhadap seorang perempuan penumpang di Bandara Soetta viral di media sosial.

Baca Juga: Kini Jadi Biduan Papan Atas, Ayu Ting Ting Kenang Perjalanan Kariernya Jadi Penyanyi Dangdut, Berawal dari Ikut Sang Ibu Tampil di Hajatan Pernikahan Di sisi lain, pemerintah sendiri tengah menyiapkan metode penyaringan (screening) pasien covid-19 sebagai pengganti tes cepat atau rapid tes.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, hal ini disampaikan Wiku dalam keterangan persnya lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/9/2020).

"Kita sedang mengusahakan metode screening alternatif yang lebih baik dan lebih akurat yaitu salah satunya menggunakan rapid swab dengan menggunakan antigen," kata Wiku.

Rapid swab merupakan merupakan pemeriksaan untuk penyaringan seperti rapid test.

Baca Juga: Miliki Mata Biru Bak Anak Bule, Potret 3 Bocah Asal Timur Indonesia Ini Viral, Sang Fotografer Ungkap Kisah Haru di Baliknya

Bedanya, spesimen rapid test menggunakan darah untuk mengetahui keberadaan antibodi yang biasanya terbentuk ketika virus corona menginfeksi tubuh.

Sedangkan spesimen rapid swab adalah usapan di bagian pangkal tenggorokan dan hidung sebagaimana tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

Kendati demikian pemeriksaan spesimen rapid swab tak menggunakan metode PCR.

GridPop.ID (*)