Find Us On Social Media :

Dari Jawara Kebut Gunung Jadi Pengamat Merapi, Surat Ceritakan Pengalaman Amati Detik-detik Erupsi 2010 dari Puncak: Rasakan Hawa Panas dari Retakan Dinding Kawah hingga Alat Pengukur Suhu Hampir Meleleh

By Arif B,None, Selasa, 27 Oktober 2020 | 09:00 WIB

Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif.

Ia hanya mencicipi pendidikan di SD Selo 2. Sesudah itu tidak melanjutkan sekolah, karena situasi ekonomi. Pak Surat berkelana, menemukan pekerjaan di peternakan ayam.

Pertama kali ia bekerja di sebuah peternakan ayam di Polokarto, Sukoharjo. Sehari-hari ia tinggal di kandang, di lokasi yang jauh dari permukiman penduduk.

Sejak tahun 2000an, ia pulang ke Selo, membantu orang tuanya bertani. Pada tahun itu, di Selo digelar Lomba Kebut Gunung Merapi-Merbabu.

Baca Juga: Buka-bukaan Soal Perasaan Masing-masing, Lesty Kejora Tak Ragu Puji Setinggi Langit Rizky Billar, Billar: Gue Kehabisan Kata-kata

Suratno yang sebelumnya kerap naik turun Merapi ikut serta. “Saat itu start lomba mendaki Merapi dari Joglo Selo, bukan dari New Selo seperti sekarang,” kata Suratno.

Kebut Gunung itu lomba adu kecepatan mendaki Merapi dan Merbabu. Unsur kecepatan faktor penentu. Setiap peserta akan membawa beban pasir seberat 15 kilogram, ditambah perbekalan pribadi seperlunya.

Beban 15 kilogram itu harus utuh saat start maupun finish di titik awal keberangkatan. Di sepanjang rute ada pos-pos yang dijaga panitia, sehingga tidak mungkin beban itu dilepas atau dikosongkan.

Baca Juga: Tak Hanya Dapatkan Perlakuan Bak Putri Emas, Syahrini Juga Diberi Nama Jepang Khusus dari Sang Mertua Usai Resmi Jadi Nyonya Reino Barack

“Waktu tempuh saya 1 jam 22 menit, pulang pergi. Saya juara dua. Juara pertamanya Ramli, tetangga satu dusun (Plalangan). Juara ketiganya Arif dari Jogja,” kenang Surat.

Waktu tempuh 1 jam 22 menit naik turun ke puncak Merapi (Pasar Bubar), tentu saja tidak masuk akal buat orang awam.

Apalagi start dari dekat jalan raya Selo, bukan di Plawangan (New Selo) seperti pintu masuk pendakian Merapi sekarang ini.