Find Us On Social Media :

Dulu Mencak-mencak Sebut Indonesia Penjajah Kejam, Kini Mantan Pemimpin Timor Leste Ini Jilat Ludahnya Sendiri, Junjung Setinggi Langit Bumi Pertiwi di Depan Media Arab Gegara Hal Ini

By Arif B,None, Selasa, 27 Oktober 2020 | 13:20 WIB

Timor Leste

Melansir Arab News (25 Mei 2018), mantan Perdana Menteri Timor Leste Mari Alkatiri mengatakan bahwa setelah hampir dua dekade berpisah dari Indonesia, hubungan negara dengan tetangganya terus menguat meskipun ada beberapa masalah yang belum terselesaikan.

Alkatiri mengatakan bahwa Indonesia "adalah pendukung terbesar kami."

Dalam wawancara eksklusif dengan Arab News di sebuah hotel dekat markas besar partai Fretilin pada tahun 2018 lalu, Alkatiri, sekretaris jenderal Fretilin, menggambarkan hubungan Timor Timur dengan mantan penjajahnya sebagai "luar biasa, sangat baik."

Baca Juga: Jadi Solusi Usir Bosan di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Cara Nonton di Bioskop Online Legal dan Murah, Cukup Bayar Mulai Rp 5 Ribu Bisa Saksikan Banyak Film Pilihan!

“Kami masih memiliki beberapa masalah yang tertunda, seperti perbatasan laut dan darat di Oecussi,” katanya.

Pernyataannya merujuk pada eksklave pesisir Timor Timur yang dikelilingi oleh provinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia, yang terletak di bagian barat Pulau Timor.

Timor Leste terletak di bagian timur pulau itu.

Baca Juga: Bekas Mantunya Langsung Gandeng Pebasket Ganteng Usai Cerai dari Anaknya, Roy Marten Minta Gading Marten Tak Nikahi Wanita Bodoh

Oecussi adalah zona administratif khusus dan telah ditetapkan sebagai zona ekonomi khusus dengan Alkatiri sebagai presidennya.

Alkatiri mengatakan kedua negara perlu segera menyelesaikan masalah perbatasan karena akan sulit untuk menetapkan perbatasan laut di Laut Sawu tanpa batas darat yang ditandai dengan jelas.

“Tetapi niat baik dari kedua pemerintah ada di sana,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintahan Timor Leste secara berturut-turut akan terus memperkuat hubungan antara kedua negara.