Find Us On Social Media :

Bikin Jantung Dag Dig Dug Ser, Para Pemimpin Dunia Sedang Menanti Hasil Pilpres AS 2020 yang Tegang di Antara Ketidakpastian, Polarisasi Hasil Quick Count Jadi Ancaman Konflik Internal Negara Adidaya

By Arif B,None, Jumat, 6 November 2020 | 14:20 WIB

Dunia sedang menunggu hasil pilpres AS 2020 yang tegang dan tidak menentu.

Dari mobil Ford Model T yang keluar dari jalur perakitan hanya dalam 90 menit hingga layanan 60 detik untuk pesanan burger, Amerika Serikat memiliki andil besar dalam menjadikan dunia sebagai tempat yang menginginkan segalanya serba cepat, prima dan haus akan kepuasan instan.

Demikian pula dengan reaksi berbagai pihak di luar negeri tentang belum diumumkannya hasil pemilihan presiden Amerika yang umumnya mengisyaratkan ketidaksabaran.

Begitu terbangun pada hari Rabu dan mengetahui berita bahwa pemenang pemilihan Amerika mungkin tidak akan diketahui berjam-jam, berhari-hari atau bahkan lebih lama, para pakar memberikan berbagai komentar dan ramalan terbaik mereka.

Baca Juga: Nikahi Duda 3 Anak, Begini Respon Tak Disangka Buah Hati Habib Usman Saat Kartika Putri Sah Jadi Ibu Tirinya

Dengan belum ditentukannya pemenang langsung antara Presiden Donald Trump dan penantangnya Joe Biden, tebak-menebak untuk mencoba mencari tahu siapa yang akhirnya memenangkan kursi di Gedung Putih, berubah cepat dan menjadi fenomena global.

Para pemimpin pemerintahan bergegas untuk menerima kenyataan akan tertundanya hasil pemilihan dan warga biasa bertukar pandangan, harapan dan ketakutan melalui berbagai media sosial.

“Saya mendengar mungkin perlu beberapa lama sebelum semuanya beres,” kata Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso. “Saya tidak tahu bagaimana hal itu dapat memengaruhi kita,” tambahnya.

Baca Juga: Tunjukkan Gerak-gerik Kasmaran, Gading Marten Kepergok Unggah Foto Wanita Cantik Sambil Bubuhkan Emoji Hati, Sudah Resmi Temukan Pengganti Gisella Anastasia?

Rabu pagi, orang-orang di pusat kota London juga bereaksi terhadap hasil pemilu Amerika. Karena hasil pemilu masih belum jelas, sebagian pihak menyatakan keprihatinannya tentang kemungkinan terpilihnya kembali Trump.