Find Us On Social Media :

Gunung Merapi Berstatus Siaga, Simak Hal-hal yang Penting Dilakukan Sebelum dan Ketika Gunung Api Meletus, Apa Saja?

By None, Senin, 9 November 2020 | 05:00 WIB

Gunung Merapi dilihat dari Kali Talang, Klaten

GridPop.ID - Letak geografis Indonesia yang berada di lingkaran cincin api atau ring of fire menyebabkan rentetan bencana alam yang tidak bisa dihindari.

Bencana alam gempa bumi, tsunami, hingga gunung meletus seakan sudah menjadi risiko karena letak geografis Indonesia.

Namun kehidupan kita yang seakan 'dekat' dengan bencana alam ini tak lantas menimbulkan kepanikan.

Baca Juga: Dari Jawara Kebut Gunung Jadi Pengamat Merapi, Surat Ceritakan Pengalaman Amati Detik-detik Erupsi 2010 dari Puncak: Rasakan Hawa Panas dari Retakan Dinding Kawah hingga Alat Pengukur Suhu Hampir Meleleh

Sebaliknya, seharusnya kita bisa 'berteman' dengan kemungkin bencana alam yang bakal terjadi, dalam artian bisa mengantisipasi dampak bencana alam.

Pada 5 November 2020 lalu, status Gunung Merapi dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).

Berdasarkan pengamatan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, aktivitas kegempaan terus meningkat.

Baca Juga: Terungkap! Inilah Rahasia Masyarakat Jepang Tetap Bugar Meski Sudah Berusia Senja, Kuncinya Gampang Ditemukan di Indonesia Lho

Apabila terjadi erupsi, diperkirakan ancaman guguran lava dan awan panas bisa mencapai sejauh 5 kilometer.

"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (505/11).

Dalam keterangan tersebut, dijelaskan bahwa aktivitas vulkanik terus meningkat. Kegempaan juga semakin intensif sejak Oktober 2020.

Baca Juga: Heboh Kasus Video Syur Mirip Artis, Hotman Paris Singgung Kasus 10 Tahun Lalu hingga Beri Peringatan Soal Kelalaian: Awas, Hati-hati!

Menurut data BPPTKG bulan Mei 2020, kegempaan internal VA dan VB (vulkanik dangkal) tidak terjadi, sedangkan gempa MP (fase banyak) terjadi 174 kali.

Kemudian setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan VA, VB, dan MP terus meningkat. Pada Juli 2020, terjadi gempa VA 6 kali, gempa VB 33 kali, dan gempa MP 339 kali.

Selain gempa yang meningkat, juga terjadi pemendekan jarak baseline EDM sektor barat laut Babadan.

Setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, terjadi pemendekan sebesar 4 cm dan terus memendek hingga September 2020 dengan laju 3 mm per hari.

Baca Juga: Dulu Rela Kawin Kontrak Demi Hal Ini hingga Cerai Usai Setahun Nikah, Begini Nasib Pesinetron Ini yang Banting Tulang Hidupi Putri Semata Wayangnya

Aktivitas vulkanik dan pemendekan EDM pun terdata pada 4 November 2020, yakni rata-rata gempa VB 29 kali per hari, MP 273 kali per hari, guguran 57 kali per hari, dan hemusan 64 kali per hari.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk selalu waspada tahu apa saja yang perlu diperhatikan saat gunung api meletus.

Dilansir dari Nationalgeographic.com, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan saat gunung api meletus.

Baca Juga: Sudah Diproklamirkan Jadi Adik Angkat Bos Rans Entertainment, Dimas Ramadhan Dapat Panggilan Sayang dari Mama Amy

Sebelum Terjadi

1. Sebisa mungkin menjauh dari gunung berapi yang sedang aktif.

2. Jika Sahabat NOVA tinggal di dekat gunung berapi, simpan kacamata renang, masker, senter, dan radio dengan baterai yang masih berfungsi.

3. Cari tahu rute evakuasi dan simpan gas dalam mobil.

Baca Juga: Resmi Jadi Tahanan hingga Dijatuhi Denda Rp 10 Juta, Paranormal Terawang Nasib Mengejutkan Karier Vanessa Angel Usai Hirup Udara Bebas

Jika Letusan Terjadi

1. Lakukan evakuasi hanya seperti yang direkomendasikan oleh pihak berwenang untuk menjauhi lava, aliran tengah, dan batu yang terbang akibat letusan, serta puing-puing.

2. Hindari area sungai dan daerah dataran rendah.

3. Sebelum meninggalkan rumah, ganti pakaian menggunakan lengan panjang, celana panjang, dan pakai kacamata renang atau kacamata biasa.4. Jangan gunakan lensa kontak!

5. Pakai juga masker emergensi atau gunakan kain basah untuk menutupi hidung dan wajah.

Baca Juga: Kian Gencar Umbar Kemesraan Usai Dikabarkan Putus, Ayu Ting Ting Pamer Foto Bareng Keluarga Adit Jayusman, Kelakuan sang Biduan Justru Jadi Sorotan

6. Jika tidak dievakuasi, tutup pintu, jendela, cerobong asap, dan ventilasi untuk mencegah abu masuk ke dalam rumah.

7. Berhati-hatilah karena abu dapat membuat beban berlebih pada atap rumah dan harus disapu bersih.

8. Abu dapat membahayakan mesin dan bagian logam, jadi hindarilah aktivitas berkendara.

Baca Juga: Tak Pernah Diberi Uang Bulanan oleh Raffi Ahmad, Nagita Slavina Nggak Mau Ambil Pusing: Cinta Bukan karena Harta tapi Hati!

Jika terpaksa untuk berkendara, tetaplah pada kecepatan dibawah 35 mil (56 km) per jam. Jaga keselamatan ya!

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul "Redam Paniknya, Ini Hal yang Harus Dilakukan Sebelum dan Saat Gunung Meletus"