Find Us On Social Media :

Pasien Covid-19 Akan Alami Gangguan Penciuman, Cukup Hirup Jenis Tanaman Ini Disebut Ampuh Pulihkan Kondisi Pasien

By None,Ekawati Tyas, Sabtu, 5 Desember 2020 | 07:45 WIB

Kehilangan penciuman atau perasa alias anosmia, adalah gejala paling banyak dialami pasien Covid-19.

GridPop.Id - Pasien Covid-19 akan merasakan salah satu gejala, yaitu gangguan penciuman.

Kondisi ini tentunya akan sangat mengganggu jika berkelanjutan.

Kondisi gangguan penciuman ini dinamakan parosmia.

Baca Juga: Sule Beri Kode Tentang 'Si Kecil' di Perut Sang Istri Hingga Minta Beli Test Pack, Nathalie Holscher Hamil? 

Apa bedanya parosmia dan anosmia yang dalam beberapa waktu terakhir juga sering dibahas sebagai salah satu gejala Covid-19?

Menurut Science Direct, anosmia adalah tidak adanya sensasi penciuman, sementara parosmia adalah persepsi penciuman yang terdistorsi, baik dengan atau tanpa adanya rangsangan bau.

Kehilangan penciuman sering kali disadari pasien sebagai perubahan sensasi rasa.

Meski sebagian pasien sembuh Covid-19 masih merasakan gangguan penciuman, sebuah penelitian di Inggris belum lama ini menemukan latihan

khusus yang dapat membantu pasien Covid-19 mendapatkan kembali kemampuan indera penciumannya.

Baca Juga: Tak Lagi Kucing-kucingan dari Media, Pevita Pearce dan Arsyah Rasyid Sudah Berani Pamerkan Kemesraan, Kompak Lakukan kegiatan Ini Bak Pasangan Suami-Istri

Meski begitu, sebuah penelitian di Inggris belum lama ini menemukan latihan khusus yang dapat membantu pasien Covid-19 mendapatkan kembali kemampuan indera penciumannya.

"Kehilangan penciuman juga merupakan gejala utama Covid-19, dan kami tahu bahwa pandemi ini menyebabkan banyak orang kehilangan

kemampuan penciuman jangka panjang atau distorsi bau seperti parosmia," ungkap peneliti Carl Philpott, dari Norwich Medical School di University of East Anglia melalui rilis berita universitas, seperti dilansir WebMD.

Lalu, apa yang perlu dilakukan dalam latihan penciuman tersebut?

Untuk melakukan latihan penciuman ini, seseorang harus mengendus setidaknya empat bau berbeda dua kali sehari, yang dilakukan setiap hari selama beberapa bulan.

Baca Juga: Baru Sebentar Tinggal di Kediaman Raffi Ahmad, Dimas Ramadhan Mendadak Pindah Hingga Bikin Jengkel Nagita Slavina Usai Pamitan: Jangan Kangen ya

Menurut Philpott, latihan ini bertujuan untuk membantu pemulihan berdasarkan neuroplastisitas atau kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri sebagai pemulihan setelah adanya perubahan atau cedera.

Para peneliti bekerja dengan lebih dari 140 orang yang mengalami kehilangan atau perubahan pada indera penciuman mereka.

Para partisipan diberi berbagai alat pelatihan penciuman, termasuk bau-bauan yang berbeda, seperti kayu putih, lemon, mawar, kayu manis, coklat, kopi, lavender, madu, stroberi, dan timi.

Philpott mengungkapkan, para peneliti menemukan bahwa munculnya parosmia dan kinerja penciuman pada pengujian identifikasi bau tersebut

berkaitan dengan pemulihan yang signifikan secara klinis dalam fungsi penciuman seseorang setelah terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Kulit Syahrini Terkelupas Gegara Hal Ini, Reino Barack Justru Cuek Saat Incess Ngadu Padanya: Ya Allah Sakit

"Artinya, latihan ini dapat membantu pemulihan kemampuan penciuman," ujarnya.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang tua lebih mungkin untuk memulihkan indera penciuman mereka lebih cepat.

Sedangkan tingkat pemulihan paling terlihat adalah pada orang-orang yang mengalami kehilangan fungsi penciuman paling parah.

Meskipun penelitian dilakukan sebelum pandemi, tetapi para peneliti meyakini temuan mereka dapat membantu orang-orang yang kehilangan indra penciuman karena Covid-19.

Adapun laporan tersebut dipublikasikan secara online baru-baru ini melalui jurnal The Laryngoscope.

GridPop.Id (*)

Baca Juga: Ramalannya Seolah Terbukti, Sosok Ini Sempat Terawang Kasus Mengejutkan Gisel di Tahun 2020 hingga Nasib Hubungannya Dengan Wijin: Memporak-porandakan Semua

Artikel ini telah tayang di lifestyle.kompas.com dengan judul Gangguan Penciuman karena Covid-19 Bisa Pulih dengan Cara Ini, Benarkah?