Find Us On Social Media :

Sebut Susi Pudjiastuti Dulu Telah Keliru Sebagai Menteri, Adik Prabowo Subianto Blak-blakan Ngaku Minta Edhy Prabowo Buka Ekspor Benur: Berikan Izin Sebanyak-banyaknya!

By Arif B,None, Sabtu, 5 Desember 2020 | 15:40 WIB

Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menilai kebijakan Susi dulu sebagai menteri keliru.

GridPop.ID - Kasus ekspor benih lobster atau benur yang menjerat Edhy Prabowo ternyata berbuntut panjang.

Pengusaha ulung sekaligus adik dari Menhan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo baru-baru ini ikut buka suara.

Hashim secara blak-blakan mengaku pernah meminta Edhy Prabowo untuk membuka izin ekspor benur sebanyak-banyaknya.

Baca Juga: Digadang-gadang Netizen Bakal Berjodoh, Masa Depan Cerah Ariel NOAH dan BCL Diramal Denny Darko: Pundi-pundi Rupiah Akan Berjatuhan

Hal ini karena kebijakan larangan ekspor benih bening lobster di periode Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah kebijakan yang keliru.

Hashim menilai kebijakan Susi melarang ekspor benur justru akan merugikan nelayan dan pembudidaya.

"Menteri lama itu keliru, masa kita dilarang ekspor, dilarang budi daya,"

Baca Juga: Benih Lobster Buat Menteri KKP Keblinger, Prabowo Subianto Kecewa Berat hingga Marah Besar dengan Tabiat Edhy Prabowo: Merasa Dikhianati

"Menurut saya, banyak orang Indonesia itu berpotensi superpower, produk kelautan kita yang besar, bukan Vietnam. Kebijakan menteri lama ini keliru," ucap Hashim dikutip dari Kontan, Sabtu (5/12/2020).

Sosok Hashim sendiri beberapa kali dikaitkan dengan polemik ekspor benur lantaran perusahaannya, PT Bima Sakti Mutiara, jadi salah satu perusahaan yang mengajukan izin ekspor di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Pemilik kelompok bisnis Arsari Group ini bahkan mengaku, sempat meminta Edhy Prabowo yang merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan saat itu, untuk membuka izin ekspor benih lobster sebanyak-banyaknya.

Ia berpendapat, sebaiknya pembukaan izin ekspor benur dilakukan seluas-luasnya agar tidak terjadi praktik monopoli dalam bisnis tersebut.

Baca Juga: Ungkap Masa Kelam Pernikahannya, Nunung Akui Pernah Ditalak Cerai Suami Jam 4 Subuh Sampai Jadi Tontonan Warga

"Waktu itu saya ketemu Pak Edhy tahun lalu, saya bilang, 'Ed, berapa kali saya wanti-wanti, berikan izin sebanyak-banyaknya'. Saksi hidup ada banyak di belakang saya (saat sampaikan nasihat tersebut)," kata dia dikutip dari Kompas.com.

Tak tanggung-tanggung, dia meminta Edhy Prabowo membuka perizinan untuk 100 perusahaan calon eksportir benih lobster.

Bahkan hingga November 2020, sebanyak 65 perusahaan telah mengantongi izin ekspor benih bening lobster.

Baca Juga: Hampir Saja Ketikung, Atta Halilintar Naik Pitam Saat Pergoki Dimas Ramadhan Pepet Calon Istrinya: Jangan Ngobrol Lagi Sama Saya!

"Saya bilang, 'Buka saja, Ed, buka saja sampai 100'. Karena Pak Prabowo tidak mau monopoli, kami tidak suka monopoli, dan Partai Gerindra tidak suka monopoli. Berkali-kali saya sampaikan," ucap Hasyim.

Namun hingga kini, Hasyim menegaskan, PT Bima Sakti Mutiara belum pernah mengekspor benih lobster.

Pihaknya pun baru tahu ada monopoli kargo di bisnis ekspor benur ketika Edhy Prabowo ditangkap KPK.

Sejak berbisnis puluhan tahun, Hasyim mengeklaim tidak pernah curang, korupsi, atau melanggar peraturan-peraturan yang berlaku.

Baca Juga: Bandingkan Sang Kekasih dengan Mantan Istrinya, Deddy Corbuzier Blak-blakan Bongkar Kekurangan Sabrina Chairunnisa yang Bikin Geleng Kepala

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Adik Prabowo Sindir Susi: Menteri Lama Keliru, Masa Dilarang Ekspor