Find Us On Social Media :

Sudah Dipakai Para Ahli di Dunia, Begini Cara Cari Tahu Kamu Terinfeksi Covid-19 atau Tidak Pakai Kopi, Kamu Wajib Tahu!

By Arif B,None, Senin, 21 Desember 2020 | 12:30 WIB

Kopi dipakai untuk mendeteksi tanda infeksi Covid-19

GridPop.ID - Siapa yang tidak suka kopi?

Bahkan kopi sekarang sudah menjadi gaya hidup banyak orang.

Minum kopi dipercaya dapat membuat kita tetap berjaga saat beraktivitas.

Baca Juga: Kembali Tidur Bareng Suami, Vanessa Angel Blak-blakan Bongkar Kehidupan Ranjangnya yang Mencengangkan: Sehari Bisa 5 Kali

Maka tak heran jika banyak kedai kopi berceceran di setiap sudut kota.

Tapi tahukah kamu kalau kopi tak hanya bermanfaat karena kafeinnya?

Ya, baru-baru ini aroma kopi yang kuat juga dimanfaatkan banyak peneliti di dunia untuk mendeteksi tanda infeksi Covid-19

Baca Juga: Pantas Raffi Ahmad Sang Sultan Andara Sempat Klepek-klepek, Intip Pesona Memukau Yuni Shara Dengan Gaun Hitam Elegan Saat Hadiri Momen Ini, Melly Goeslaw: Gemes Kayak Muda 10 Tahun

Bagaimana caranya ya?

Sebuah tinjauan pada literatur ilmiah DCN menyebut, aroma kopi yang kuat dapat digunakan sebagai barometer timbulnya infeksi Covid-19.

Mengingat, Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat sudah mencantumkan hilangnya indera penciuman atau anosmia sebagai salah satu gejala paling umum dari Covid-19.

Dalam studi terbaru , 50-80 persen orang yang positif terkena Covid-19, kemampuan penciumannya pun berkurang.

Baca Juga: Iyan Sambiran Sampai Teriak-teriak Talak Cerai Jam 4 Pagi, Nunung Kena Semprot Orang Satu Kampung: Tetangga Udah Mulai Curiga

Mengingat prevalensi anosmia di antara pembawa Covid-19 sangat tinggi, beberapa dokter mendesak orang-orang untuk mulai mencium aroma kopi.

"Salah satu hal yang dapat dilakukan dengan sangat mudah, secara obyektif oleh seseorang di rumah adalah dengan mengambil kopi bubuk, dan melihat seberapa jauh kita masih bisa mencium aromanya."

Demikian dikatakan Profesor James Schwob dari Fakultas Kedokteran Tufts University di Massachusetts, Amerika Serikat.

Baca Juga: Penuh Emosi, Deddy Corbuzier Bongkar Alasannya Ogah Buru-buru Nikah Meski Bakal Disalip Mantan Istrinya Lagi

"Atau, lakukan hal yang sama dengan alkohol atau sampo yang kita punya."

"Jika hidung tidak tersumbat, tapi kita kesulitan mengenal aroma lain, mungkin kita harus segera melakukan tes," kata dia.

Direktur Smell and Taste Center di Fakultas Kedokteran Pennsylvania University, Richard Doty pun ikut memberikan penjelasannya.

Menurut dia, jika kita menemukan kopi tidak memiliki rasa dan cokelat tidak memiliki rasa selain pahit atau manis, maka kita telah kehilangan penciuman.

"Saat kita mengunyah makanan, molekul naik melalui tepi rongga hidung untuk mencapai reseptor penciuman di bagian atas hidung."

"Oleh karena itu, hal-hal seperti kopi dan cokelat tidak memiliki 'rasa'," ujar dia.

Baca Juga: Setelah Rizky Billar Berikan Cincin Tanda Keseriusan, Lesty Kejora Keceplosan Ungkap Komitmen Ini dengan Sang Kekasih

Peneliti menerapkan metode ini pada skala yang lebih ketat, menggunakan kopi dalam tes olfaktorius untuk penciuman.

Sementara, artikel terbaru di jurnal medis Inggris BMJ juga mendorong praktisi medis untuk menggunakan kopi sebagai alat diagnostik.

Artikel BMJ lainnya mencakup pengalaman orang pertama dari ahli saraf, Brasil Sofia Mermelstein, yang menduga dia mungkin terinfeksi virus corona setelah dia kehilangan kemampuannya mencium kacang Brasil segar.

Baca Juga: Kedekatan Ariel NOAH dengan Bunga Citra Lestari Sempat Diterawang Sosok Ini, BCL Beri Jawaban Tegas Saat Disinggung Soal Rencana Nikah Lagi

Sebagai bagian dari upaya yang lebih luas di awal semester ini untuk menjaga keamanan kampus selama kelas tatap muka, Penn State University College of Agricultural Sciences sudah mengunakan metode ini.

Di kampus disiapkan alat "Pemeriksaan Bau Harian" yang meminta mahasiswa untuk minum kopi setiap hari.

Tentu saja, mencium aroma kopi bukanlah ilmu yang sempurna, dan tidak boleh disalahartikan sebagai tes kesehatan yang sah.

Seorang ahli ilmu makanan dan ahli epidemiologi di Penn State University menguraikan peringatan ini dalam artikel di the Conversation.

Dia menyarankan anosmia menjadi satu-satunya prediktor terbaik untuk diagnosis Covid-19.

"Kehilangan penciuman sangat spesifik untuk Covid-19, tetapi tidak semua orang dengan infeksi SARS-CoV-2 melaporkan kehilangan penciuman," ungkap dia.

Baca Juga: Nagita Slavina Bongkar Sendiri Kebohongan Rafathar Pada Sang Ayah hingga Seret Nama Dimas Ahmad, Ada Apa?

"Secara kritis, bisa mencium sesuatu tidak berarti kita terbebas dari Covid-19, sekalipun itu mencium aroma yang kuat dari kopi," imbuh dia.

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Kenali Tanda Infeksi Covid-19 Pakai Kopi, Begini Caranya