Find Us On Social Media :

Berkah Inovasi Anak Negeri, Lampu Air Garam Berhasil Hadirkan Cahaya di Lokasi Pengungsian Korban Gempa Sulbar

By Arif B,None, Minggu, 17 Januari 2021 | 08:30 WIB

Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD SUlawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.

Ia pun tak mematenkan karyanya ke Kementerian Kumham.

"Lampu air garam HEI tipe SWL 01 sudah dipatenkan juga. Total kami sudah mengantongi tiga sertifikat HKI dari Kumham," ujar Sarwani, dari PT HEI (Hafi Energi Indonesia), produsen lampu air garam yang disebut Sarwani sebagai Piranti Listrik Tenaga Air Garam (PLTAG).

Pengoperasian “lampu ajaib” ini cukup mudah. Dalam satu packing, terdapat satu lampu, botol pencampur air garam dan air ukuran 125 cc.

Baca Juga: Pesta Berujung Petaka, Pelanggaran Protokol Kesehatan Raffi Ahmad Berlanjut ke Meja Persidangan hingga Diminta Tak Keluar Rumah Selama 30 Hari

"Hanya perlu air bersih dan garam. Garam apa saja, tak ada garam, air laut pun bisa. Makanya, lampu ini juga sangat cocok dipakai para nelayan." katanya.

Dalam setiap kemasan, terdapat petunjuk cara penggunaaan lampu air garam, sangat detail dan menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan disertai gambar/ilustrasi.

Bayangkan, hanya dengan mencampur air bersih dan sesendok garam, lampu ini mampu menyala hingga 12 jam dalam kekuatan sinar LED 1,6 watt atau setara terangnya bohlam 25 watt.

 

Baca Juga: Belum Genap Sebulan Cerai, Nita Thalia Bagikan Kabar Duka sang Mantan Suami Meninggal Dunia: Selamat Jalan Ayah...

Ketika ditanya bagaimana cara kerja lampu air garam tadi? Anda yang “orang kimia” akan mudah paham.

Anda yang belajar electricity tentu lebih cepat memahami. Ini adalah soal katoda dan anoda.

"Sebenarnya dari SMP kita sudah belajar tentang katoda dan anoda," ujar Sarwani.